Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf NATO di Kiev Ukraina Dipindahkan Terkait Masalah Keamanan

Kompas.com - 20/02/2022, 17:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KIEV, KOMPAS.com - Staf NATO di Kiev telah dipindahkan ke Lviv, Ukraina, yang terletak di wilayah barat negara itu, dan ibu kota Belgia, Brussels.

Seorang pejabat NATO mengonfirmasi pemindahan kepada The Hill.

"NATO dan negara-negara sekutu memantau dan menilai situasi dengan sangat cermat, dan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan. Keamanan personel kami adalah yang terpenting, jadi staf telah dipindahkan ke Lviv dan Brussels," kata pejabat NATO dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: NATO: Rusia Masih Tambah Pasukan, Tak Ada Tanda-tanda De-eskalasi di Sekitar Ukraina

“Kantor NATO di Ukraina tetap beroperasi. Kami terus meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan dan memilih jalur diplomasi.”

Belum jelas berapa banyak orang yang dipindahkan atau berapa banyak yang dipindahkan ke setiap kota.

Namun, staf NATO bukan satu-satunya yang beroperasi dari Lviv. Pemerintah Inggris, dalam sebuah pernyataan tentang saran perjalanan ke luar negeri, mengatakan bahwa mereka akan merelokasi staf kedutaannya sendiri dari Keiv ke Lviv.

“Kantor Kedutaan Besar Inggris di Kiev untuk sementara dipindahkan. Staf kedutaan beroperasi dari kantor Kedutaan Besar Inggris di Lviv,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Apa Itu NATO?

Para pejabat memperkirakan bahwa hingga 190.000 tentara Rusia kini telah dikumpulkan di dekat perbatasan Ukraina.

Presiden Biden mengumumkan pada Jumat (18/2/2022) bahwa ia sekarang yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebelumnya jufa mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS di Kiev akan ditutup karena para pejabat menyaksikan peningkatan militer di dekat perbatasan Ukraina.

“Kami juga melanjutkan upaya tulus kami untuk mencapai solusi diplomatik, dan kami tetap terlibat dengan pemerintah Rusia menyusul panggilan telepon Presiden Biden dengan Presiden Putin dan diskusi saya dengan Menteri Luar Negeri Lavrov,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Memahami Keinginan Ukraina Masuk NATO

“Jalan untuk diplomasi tetap tersedia. jika Rusia memilih untuk terlibat dengan itikad baik. Kami berharap dapat mengembalikan staf kami ke Kedutaan segera setelah kondisinya memungkinkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com