Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Pertimbangkan Geser Pasukan AS ke Baltik dan Eropa Timur

Kompas.com - 24/01/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters,TASS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mempertimbangkan untuk mengerahkan beberapa ribu tentaranya ke negara-negara Baltik dan di Eropa Timur.

Laporan tersebut diberitakan oleh harian New York Times dengan mengutip sejumlah sumber yang tidak disebutkan namanya di pemerintahan AS.

"Presiden Biden sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan beberapa ribu tentara AS, serta kapal perang dan pesawat, ke sekutu NATO di Baltik dan Eropa Timur," kata salah satu sumber.

Baca juga: Jerman Tetap Menolak Kirim Senjata ke Ukraina, tapi Janjikan Hal Lain

Perluasan kehadiran militer AS di kawasan Baltik dan Eropa Timur tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan serangan Rusia ke Ukraina.

Melansir TASS, Senin (24/1/2022), pejabat Kementerian Pertahanan AS memberikan Biden sejumlah opsi untuk menggeser aset-aset militer AS lebih dekat ke Rusia.

"Salah satu opsinya termasuk mengirim 1.000 hingga 5.000 tentara ke negara-negara Eropa Timur, dengan potensi untuk meningkatkan jumlah itu sepuluh kali lipat jika keadaan memburuk," kata sumber tersebut dikutip New York Times.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ukraina juga mengaku telah menerima pasokan senjata batch kedua dari AS.

Baca juga: Ukraina Terima Pasokan Senjata Batch Kedua dari AS

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Minggu (23/1/2022).

Melansir Reuters, pasokan senjata dari "Negeri Paman Sam" tersebut merupakan paket bantuan pertahanan senilai 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun) untuk Ukraina.

Rusia dilaporkan masih menyiagakan puluhan ribu tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Ukraina Terima Pasokan Senjata Batch Kedua dari AS

Khawatir akan invasi Rusia, AS mengatakan akan terus mendukung Ukraina atas ketegangan yang masih tumbuh di sana.

"Lebih dari 80 ton senjata untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dari teman-teman kita di AS! Dan ini bukan akhir," tulis Reznikov di Twitter.

Pada Desember 2021, Ukraina juga telah menerima 90 ton bantuan keamanan "mematikan" dari Washington.

Baca juga: Paus Fransiskus Khawatirkan Ketegangan Ukraina, Risiko Keamanan Bayangi Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com