Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Dokter AS Sukses Cangkok Ginjal Babi ke Manusia

Kompas.com - 21/01/2022, 21:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Tim medis di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (20/1/2022) mengumumkan, berhasil melakukan transplantasi ginjal kedua dari babi ke manusia.

Operasi tersebut, yang dijelaskan dalam sebuah makalah ilmiah, muncul setelah keberhasilan implantasi jantung babi ke dalam tubuh manusia awal bulan ini.

Diharapkan bahwa kemajuan di bidang yang disebut xenotransplantasi, atau donasi organ lintas spesies, ini suatu hari nanti dapat mengatasi kekurangan kronis donasi organ.

Baca juga: Pertama di Dunia, Pria Ini Sukses Dapat Transplantasi Jantung dari Babi

"Hasil hari ini merupakan pencapaian luar biasa bagi kemanusiaan dan memajukan xenotransplantasi ke ranah klinis," kata Selwyn Vickers, dekan Universitas Alabama di Fakultas Kedokteran Heersink Birmingham (UAB), yang melakukan operasi tersebut, dikutip dari AFP.

Ginjal babi pertama ditransplantasikan pada manusia oleh tim di New York University (NYU) Langone pada 25 September 2021, dan melibatkan pasien mati otak yang menggunakan ventilator. Keluarganya mengizinkan eksperimen itu dilakukan.

Operasi tersebut melibatkan pemasangan ginjal ke pembuluh darah di bagian atas salah satu kaki pasien, sehingga para ilmuwan bisa mengamatinya dan mengambil sampel biopsi.

Tim yang sama melakukan eksperimen serupa lainnya pada 22 November 2021.

Terhubung sepenuhnya

Operasi yang baru diumumkan itu berlangsung pada 30 September 2021. Operasi dilakukan dengan penempatan dua ginjal dari babi yang dimodifikasi secara genetik di dalam pasien, Jim Parsons (57), yang ingin menjadi donor organ tetapi organnya dianggap tidak cocok.

"Ginjal yang ditransplantasikan menyaring darah, menghasilkan urin, dan yang terpenting, tidak langsung ditolak," kata UAB.

Ginjal tetap hidup sampai penelitian berakhir 77 jam kemudian, dan temuan itu diterbitkan dalam "American Journal of Transplantation" yang ditinjau oleh rekan sejawat.

Selain itu, karena ginjal sepenuhnya terhubung di dalam tubuh, tim UAB mengatakan, prosedur mereka selangkah lebih dekat untuk menjadi kenyataan klinis. Mereka berencana untuk segera pindah ke uji coba manusia dan mencari persetujuan regulasi.

Baca juga: Cangkok Jantung Babi ke Manusia Berbuah Kontroversi, Dari Masalah Etis hingga Agama

Babi donor memiliki 10 modifikasi genetik kunci untuk membuat organnya cocok sebagai transplantasi manusia.

Semua babi donor yang terlibat dalam empat transplantasi organ babi ke manusia diketahui berasal dari kawanan Revivicor, anak perusahaan dari perusahaan biotek United Therapeutics Corporation.

Menurut data resmi AS, ada hampir 107.000 orang Amerika menunggu mendapatkan organ dan 90.000 di antaranya membutuhkan ginjal. rata-rata 17 orang Amerika meninggal setiap hari saat menunggu donasi organ.

Penelitian xenotransplantasi awal berfokus pada pengambilan organ dari primata. Misalnya, jantung babon ditransplantasikan ke bayi baru lahir yang dikenal sebagai "Baby Fae" pada 1984, tetapi hanya bertahan 20 hari.

Saat ini, katup jantung babi banyak digunakan pada manusia dan kulit babi dicangkokkan pada korban luka bakar manusia.

Babi menjadi donor yang ideal karena ukuran organnya, pertumbuhannya yang cepat, dan fakta bahwa mereka dibesarkan sebagai sumber makanan.

Baca juga: Profil Muhammad Mohiuddin, Dokter di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com