Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Lonjakan Covid-19 Belarus, Lukashenko Minta Dokter Pulangkan Pasien Lebih Cepat

Kompas.com - 26/10/2021, 07:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MINSK, KOMPAS.com - Ketika Belarus memerangi lonjakan Covid-19 terbaru dan rumah sakit menjadi semakin kewalahan, Presiden otoriter Alexander Lukashenko menyarankan dokter untuk memulangkan pasien lebih cepat, untuk mengosongkan lebih banyak tempat tidur.

“Orang yang tidak perlu rawat inap lama tidak boleh dirawat selama tujuh sampai 10 hari,” katanya menurut laporan AP melansir Newsweek pada Sabtu (23/10/2021).

Baca juga: Terjebak di Hutan yang Kejam, Migran Lebanon Menyesal Menyeberang ke Eropa Lewat Belarus

"Jika Anda melihat seorang pasien semakin baik dan tidak lagi membutuhkan suntikan intravena dan hal-hal lain, kirim saja dia pulang."

Rekomendasi Lukashenko datang ketika Belarus, negara berpenduduk lebih dari 9,3 juta orang menurut Bank Dunia, melaporkan rekor 2.097 kasus baru pada Kamis (21/10/2021).

Kasus Covid-19 Belarus telah mencapai 2.000 dalam beberapa hari terakhir, meskipun beberapa menuduh jumlah resmi kurang, dan lonjakan memaksa pihak berwenang menangguhkan beberapa layanan medis sehingga rumah sakit dapat fokus pada pasien Covid-19.

Otoritas Belarusia pada Jumat (22/10/2021) menghapus mandat pertama terkait masker di negara itu, kurang dari dua minggu setelah diberlakukan. Kebijakan itu memicu protes dan kebingungan di antara mereka yang khawatir tentang lonjakan tersebut.

Awal pekan ini, Lukashenko menulis persyaratan masker tersebut sebagai upaya yang tidak perlu dan penegakan yang “berlebihan”. Dia juga mengatakan bahwa "kami bukan Barat," AP melaporkan.

Baca juga: Dituntut Pergi, Dubes Perancis Tinggalkan Belarus

Mandat masker diperkenalkan pada 9 Oktober di tengah gelombang penularan baru. Warga Belarusia diharuskan memakai masker medis di semua area publik dalam ruangan, termasuk transportasi umum dan toko.

Dr Nikita Solovei, pakar penyakit menular Belarusia terkemuka di ibu kota, Minsk, dengan tajam mengkritik keputusan menghapuskan mandat masker.

Dia menggambarkannya sebagai "kegilaan" di tengah penularan yang melonjak, dan memperingatkan bahwa "pejabat akan memikul tanggung jawab untuk itu di depan hukum dan rakyat Belarusia dalam waktu dekat."

"Klinik dan rumah sakit di seluruh wilayah negara kewalahan dengan pasien Covid-19 dan mengalami kekurangan oksigen dan obat-obatan," tulisnya di Facebook.

Ketika pandemi melanda, Lukashenko mengabaikan kekhawatiran tentang virus corona sebagai "psikosis" dan menolak untuk memberlakukan batasan apa pun.

Negara itu adalah satu-satunya di Eropa yang tetap mengadakan pertandingan sepak bola profesional dengan penggemar di tribun saat wabah sedang berlangsung.

Baca juga: Rezim Otoriter Lukashenko Makin Keras, Pemimpin Oposisi Belarus Dihukum 11 Tahun Penjara

Mantan direktur pertanian negara bagian berusia 67 tahun itu menyarankan warga Belarusia untuk "membunuh virus dengan vodka," pergi ke sauna dan bekerja di ladang untuk menghindari infeksi. "Traktor akan menyembuhkan semua orang!" dia memproklamirkan.

Sikap Lukashenko yang angkuh terhadap virus corona di tengah penularan dan kematian yang melonjak membuat marah banyak warga Belarus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com