Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Energi Hantam China, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 30/09/2021, 12:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – China dilanda krisis energi yang cukup parah. Aliran listrik di banyak daerah terputus dan membuat banyak pabrik tutup.

Dalam beberapa hari terakhir, banyak pabrik di 20 dari 31 provinsi di China tidak mendapat jatah pasokan listrik. Kondisi tersebut membuat mereka memilih untuk menyetop produksi.

Jutaan rumah tangga di timur laut negara itu juga tidak mendapat pasokan listrik. Hal tersebut membuat warga kesulitan untuk menghangatkan atau menerangi rumah mereka.

Baca juga: China Dilanda Krisis Energi, Listrik Warga Dijatah dan Pabrik Terpaksa Tutup

Melansir The Guardian, Rabu (29/9/2021), produksi listrik di China sebenarnya meningkat sekitar 10 persen sejak awal tahun ini karena perekonomian mulai bangkit dari pandemi.

Penyebab krisis energi di China yang terjadi saat ini utamanya disebabkan karena raksasa energi China kehabisan stok batu bara.

Untuk diketahui, China adalah negara yang mengonsumsi batu bara dalam jumlah yang sangat banyak.

Baca juga: Positif Covid-19, 3 Kucing Rumahan di China Dibunuh

Pada 2019, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkontribusi lebih dari 51,8 persen dari seluruh pembangkit listrik negara.

Dengan demikian, ketergantungan China akan batu bara sangatlah tinggi.

Ketika Beijing kehabisan stok batu bara, masalah lain muncul yakni melambungnya harga batu bara dunia saat ini.

Pada Rabu, harga batu bara termal berjangka di China menyentuh level tertingginya sepanjang masa yakni 212,92 dollar AS per ton atau sekitar Rp 3 juta per ton.

Baca juga: Negara Miskin Utang ke China Rp 5,5 Kuadriliun, Proyek Infrastruktur Jebakan Terselubung?

Beralih ke energi terbarukan

Sebenarnya, China sudah mengurangi konsumsi batu baranya secara signifikan sejak 2017.

Pada 2017, 80 persen listrik China ditopang oleh PLTU batu bara. Kini, bauran PLTU batu bara sekitar 51,8 persen pada 2019.

China telah getol mengembangkan energi terbarukan di dalam negeri termasuk dari angin dan matahari.

Baca juga: Setelah 3 Tahun Dilarang Tinggalkan China, 2 Warga AS AKhirnya Pulang

Tetapi, karena lebih dari separuh kebutuhan listrik negara masih ditopang oleh batu bara, tenaga listrik di China masih sangat bergantung pada “emas hitam” tersebut.

Di sisi lain, China adalah importir batu bara terbesar di dunia. Sedangkan harga batu bara telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir karena meningkatnya permintaan global.

Situasi menjadi lebih buruk bagi China karena sebelumnya telah memboikot batu bara Australia karena Canberra terus menyerukan penyelidikan asal-usul Covid-19.

Karena keran impor batu bara terpotong, China semakin bergantung pada batu bara dengan harga yang lebih mahal dari pemasok domestik maupun dari tempat lain.

Baca juga: Meski Ada Perbedaan, Eropa-China Harus Tetap Lanjutkan Pembicaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Global
100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Global
Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com