Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Giulia Tofana, Penjual Racun Kejam di Roma Era 1600-an

Kompas.com - 15/09/2021, 14:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Ini adalah kisah tentang sosok yang dinamakan "perempuan racun".

Dinamakan begitu karena dia adalah salah satu perempuan paling mematikan dalam sejarah.

Perempuan ini bernama Giulia Tofana yang hidup di era 1620-1659.

Dirinya diduga sudah meracuni 600 pria.

Baca juga: Gadis Ini Tewas setelah Tak Sengaja Sikat Gigi dengan Racun Tikus

Dilansir Ancient Pages, Tofana terkenal sebagai salah satu pembunuh berantai wanita paling mematikan sepanjang sejarah yang lahir di Palermo sekitar tahun 1620.

Bergerak di bidang per-racun-an, Tofana seolah mengikuti tren yang berkembang di zaman itu, yakni penggunaan racun untuk membunuh.

Penggunaan racun di Abad Pertengahan dan Renaisans sangat umum terjadi.

Tofana, jadi salah satu orang yang mencari nafkah sebagai "pembunuh profesional".

Racun yang paling umum adalah cantarella, strychnine, hemlock, belladonna, foxglove, aqua tofana, dan arsenic.

Ide pemasaran Giulia Tofana adalah menjual racun kepada istri yang tidak bahagia.

Baca juga: Wanita Ini Bunuh 2 Pacarnya dengan Racun Tikus karena Hendak Diputus

Di masa itu, perceraian tak mungkin terjadi. Padahal, ada banyak wanita yang tak bahagia.

Suami-suami inilah ingin dilenyapkan pelanggan Tofana.

Racun Tofana memiliki rasa hambar, tidak berbau, tidak berwarna, dan dijual tersembunyi menggunakan botol kecil.

Racun ini biasanya diletakkan di meja rias wanita, di samping lotion dan parfum lainnya. Ini jelas tak akan menimbulkan kecurigaan.

Tapi pada 1650-an, salah satu klien Tofana membeli sebotol racun bernama Aqua Tofana dan siap meracuni suaminya.

Tapi pada saat terakhir, dia menghentikan suaminya saat akan memakan sup yang sudah diracun.

Baca juga: Sebut Vaksin sebagai Racun, Pria AS Meninggal karena Covid-19

Aksi bisnis racun ini pun akhirnya bocor. Tofana yang terancam dilindungi banyak pihak. Saat itu, ada isu bahwa dia telah meracuni air di sekitar Roma,

Pihak keamanan segera menyeretnya. Tofana lantas mengaku telah membunuh 600 pria dengan racunnya di Roma, antara tahun 1633 dan 1651.

Pada bulan Juli 1659, Tofana dieksekusi bersama dengan putrinya. Tubuhnya dilemparkan ke dinding gereja, dan berakhirlah riwayat bisnis racun petaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com