Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayed Sadaat, Eks Menteri Afghanistan yang Jadi Kurir di Jerman, Ini Kisah Hidupnya...

Kompas.com - 31/08/2021, 09:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,Sky News

LEIPZIG, KOMPAS.com - Sayed Sadaat memutuskan berhenti menjadi menteri di Afghanistan karena muak melihat korupsi. Ia kemudian banting setir jadi kurir makanan, dan mengaku tidak malu menjalani profesi barunya itu.

Pekerjaan sebagai pengantar makanan dilakoni Sayed Sadaat (di beberapa media ditulis Syed Saadat) sejak pindah ke Jerman.

"Tidak perlu malu melakukannya. Kerja ya kerja. Kalau ada pekerjaan, maka ada permintaan. Seseorang harus melakukannya," kata Sayed Sadaat (50) dikutip dari AFP, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Mantan Menteri Afghanistan Ini Kini Jadi Pengantar Pizza di Jerman

Selama hari kerjanya Syed Sadaat bekerja enam jam sehari mulai siang sampai pukul 22.00 di akhir pekan.

Dengan jaket oranye, sepeda kayuh, dan tas besar, Syed Sadaat tidak hanya mengantar makanan tapi juga barang-barang lainnya.

Awal cekcok dengan Presiden Afghanistan

Sayed Ahmad Shah Saadat ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan IT Afghanistan (kiri). Foto kanan ketika dia bekerja sebagai pengantar pizza di Jerman.EHA NEWS via India.com Sayed Ahmad Shah Saadat ketika menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan IT Afghanistan (kiri). Foto kanan ketika dia bekerja sebagai pengantar pizza di Jerman.
Sayed Sadaat memiliki riwayat pendidikan tinggi. Dia memegang gelar S2 ganda dari Universitas Oxford jurusan Ilmu Komunikasi dan Teknik Elektro.

Riwayat pendidikan itulah yang membawanya jadi penasihat teknis Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Afghanistan pada 2005-2013, lalu menjabat Menteri Menteri Komunikasi 2016-2018.

Selain di pemerintahan, Sayed Sadaat juga pernah menjadi CEO Ariana Telecom di London pada 2016-2017.

Selama 23 tahun berkarier, Sayed Sadaat telah bekerja di setidaknya 20 perusahaan di 13 negara, termasuk Arab Saudi.

Baca juga: Eks Menteri Afghanistan yang Jadi Kurir Pizza Bergelar Ganda S2 Oxford

Sayed Sadaat mundur sebagai menteri karena cekcok dengan Presiden Ashraf Ghani dan muak melihat korupsi di jajaran Pemerintahan Afghanistan.

Ia mengungkapkan, ketika mengemban jabatannya ada perbedaan antara lingkaran dalam presiden dengan dirinya.

Sayed Sadaat saat itu butuh uang negara untuk digunakan bagi kepentingan publik, tetapi pejabat lainnya tidak sependapat.

"Mereka menginginkan keuntungan pribadi. Saya tak bisa memenuhi keinginan mereka, jadi mereka mencoba menyingkirkan saya," kata Sayed Sadaat.

Banting setir jadi kurir

Setelah mengundurkan diri, Sayed Sadaat sempat bekerja sebagai konsultan telekomunikasi.

Namun, pada 2020 situasi keamanan di sana memburuk, lalu Sayed Sadaat mencari suaka di Jerman pada akhir 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com