Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama di Era Biden, Pejabat Pentagon Berkontak dengan Militer China

Kompas.com - 28/08/2021, 17:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon mengadakan pembicaraan dengan militer China untuk pertama kalinya di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Seorang sumber mengatakan, pembicaraan tersebut difokuskan pada pengelolaan risiko antara kedua negara sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (27/8/2021).

Selama bertahun-tahun, AS menempatkan penentangan terhadap China sebagai jantung kebijakan keamanan nasionalnya.

Baca juga: Biden: China Masih Pegang Informasi Penting soal Asal Usul Covid-19

Bahkan, pemerintahan Biden baru-baru ini menyebut persaingan Washington dengan Beijing merupakan ujian geopolitik terbesar abad ini.

Hubungan antara “Negeri Panda” dan “Negeri Paman Sam” juga semakin menegang akhir-akhir ini mulai dari Taiwan, catatan HAM, hingga aktivitas Beijing di Laut China Selatan.

Terlepas dari ketegangan yang semakin memanas, para pejabat militer AS telah lama berupaya menapaki jalur komunikasi terbuka dengan China.

Hal itu mereka upayakan untuk dapat mengurangi potensi gejolak atau menangani potensi kecelakaan apa pun.

Baca juga: Setelah China Gelar Latihan Militer, Kapal Perang AS Transit di Selat Taiwan

Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk China, Michael Chase, dikabarkan berbicara dengan Mayor Jenderal China Huang Xueping pada pekan lalu.

Huang merupakan Wakil Direktur Kantor Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk Kerjasama Militer Internasional.

Seorang sumber mengatakan, kedua belah pihak menggunakan jaringan komunikasi pertahanan khusus antara AS dan China agar lebih aman.

"Kedua belah pihak sepakat tentang pentingnya menjaga saluran komunikasi terbuka antara kedua militer," ujar sumber tersebut kepada Reuters.

Baca juga: Mantan Pejabat Anti-korupsi China Terancam Hukuman Mati karena Dituduh Terima Suap Rp 1 Triliun

Sementara itu, sejumlah pejabat menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin belum berbicara dengan Menteri Pertahanan China.

Pada Kamis (26/8/2021), Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan, AS sebenarnya menyambut baik persaingan dan tidak berniat mencari konflik dengan Beijing.

Namun, Harris menegaskan Washington tidak akan tinggal diam dan bakal bersuara mengenai sejumlah isu seperti sengketa maritim di Laut Cina Selatan.

China, Vietnam, Brunei, Malaysia, Filipina, dan Taiwan masing-masing mengeklaim bagian mereka di Laut Cina Selatan.

Perairan tersebut sangat penting karena dilintasi oleh jalur pelayaran vital serta berisi sumber daya alam yang kaya seperti ladang gas dan daerah penangkapan ikan yang kaya.

Baca juga: Rahasia Cantik Mumi Xin Zhui dari China Kuno, Beda dari Mesir Punya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com