Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Kebakaran Hutan di Dunia dalam Beberapa Pekan Terakhir

Kompas.com - 19/08/2021, 18:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hutan telah menghancurkan sejumlah daerah di dunia, dengan lebih dari 100 orang tewas, dan ribuan orang kehilangan rumah.

Beberapa negara telah melaporkan kebakaran terburuk mereka dalam beberapa dekade, termasuk ratusan kebakaran mematikan di Mediterania. Di Aljazair, sedikitnya 90 orang tewas.

Kebakaran Dixie California, kebakaran terbesar kedua dalam sejarah negara bagian AS, lalu kebakaran hutan Siberia, disebut-sebut sebagai beberapa kebakaran terbesar dalam sejarah yang tercatat.

Menurut Badan Antariksa Eropa, "api mempengaruhi sekitar 4 juta kilometer persegi tanah bumi setiap tahun", seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (19/8/2021). 

Sebagai gambaran, luas itu seperti setengah ukuran welayah Amerika Serikat, lebih besar dari India, atau kira-kira 4 kali ukuran Nigeria.

Untuk mengukur dampak kebakaran terhadap iklim, vegetasi, dan atmosfer, para ilmuwan menggunakan observasi dari sejumlah satelit orbit Bumi, meliputi Copernicus Sentinel-3.

Baca juga: Pesawat Pemadam Kebakaran dari Rusia Kecelakaan di Turki, Semua Penumpang Tewas

Kebakaran hutan meningkat

Para ilmuwan memperingatkan bahwa kebakaran hutan akan lebih sering dan lebih luas terjadi, di mana kebakaran hutan adalah bagian dari peristiwa alami yang dipicu suhu panas.

Pada Agustus, laporan PBB mengeluarkan peringatan bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Para ilmuwan dari seluruh dunia mengatakan umat manusia akan mengalami cuaca yang lebih ekstrem di tahun-tahun mendatang, dan akan menderita akibat naiknya permukaan air laut dan pencairan es Kutub Utara.

Mark Diesendorf, profesor di University of New South Wales di Australia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perubahan iklim menghasilkan gelombang panas dan kekeringan, yang pada gilirannya, menciptakan vegetasi kering yang memicu kebakaran besar.

Menurut Pusat Penelitian Epidemiologi Bencana, setidaknya ada 470 bencana kebakaran hutan, yang telah dilaporkan secara global sejak 1911, menyebabkan kerusakan setidaknya 120 miliar dollar AS (Rp 1.730 triliun).

Kebakaran hutan mediterania

Gelombang panas di seluruh Eropa selatan, yang dialiri oleh udara panas dari Afrika, telah menyebabkan kebakaran hutan di seluruh wilayah tersebut. Ratusan kebakaran telah berkobar dari Aljazair ke Yerusalem dalam sebulan terakhir.

Baca juga: 69 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan, Aljazair Umumkan Hari Berkabung Nasional

Turki

Di Turki, setidaknya ada 8 orang tewas sejak 28 Juli karena ratusan kebakaran melanda wilayah bagian selatan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan daerah yang terkena kebakaran sebagai "daerah bencana" dan menggambarkannya sebagai "kebakaran hutan terburuk" dalam sejarah negara itu.

Menurut Husrev Ozkara, wakil ketua Asosiasi rimbawan Turki, rata-rata 2.600 kebakaran telah meletus di seluruh negeri setiap tahun selama dekade terakhir. Pada 2020, angka itu melonjak menjadi hampir 3.400.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com