Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Kebakaran Hutan Melanda Eropa dan Amerika, 6 Negara Ini Terdampak Parah

Kompas.com - 10/08/2021, 17:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Kebakaran hutan berkobar di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Cuaca ekstrem dengan suhu menyengat dan kondisi kering memicu kobaran api, menelan korban jiwa, dan menghancurkan mata pencarian.

Kombinasi panas ekstrem dan kekeringan yang berkepanjangan di banyak wilayah menyebabkan kebakaran terburuk dalam hampir satu dekade.

Baca juga: Perdana Menteri Yunani Minta Maaf Atas Kebakaran Hutan yang Meluas

Bencana ini terjadi ketika The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) siap untuk memberikan laporan penting tentang krisis iklim.

Para ilmuwan memperingatkan meningkatnya suhu global karena emisi gas rumah kaca, meningkatkan risiko kondisi kebakaran di seluruh planet ini.

Beberapa bagian Eropa mengalami gelombang panas yang parah, sementara cuaca berangin yang kering dan panas menyebabkan kebakaran hutan yang menghancurkan di California.

Baca juga: Turki Dilanda Bencana Kebakaran Terburuk, Erdogan Marah Ada Tagar #HelpTurkey

Berikut adalah beberapa negara yang saat ini sedang berjuang melawan kebakaran hebat menurut laporan Guardian pada Senin (9/8/2021):

1. Yunani

Yunani tengah memerangi salah satu bencana kebakaran terburuk di Eropa, dalam suhu yang terik. Kebakaran berkobar di seluruh negeri selama hampir dua minggu, menyebabkan puluhan orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Evia, pulau terbesar kedua di Yunani, berada di bawah ancaman parah selama akhir pekan. Ribuan orang mengemasi barang-barang mereka, dan meninggalkan rumah mereka.

Belum selesai ditangani, tapi bencana kebakaran ini diperkirakan menimbulkan tingkat kehancuran lebih besar dari musim kebakaran sebelumnya.

Dalam 10 hari hingga 7 Agustus, hampir 57.000 hektar (140.000 hektar) terbakar di Yunani, menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa. Sementara rata-rata area yang terbakar pada periode yang sama antara 2008 dan 2020 adalah 1.700 hektar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ABC News (@abcnews)

Baca juga: Kebakaran Besar Landa Yunani, Separuh Pulau Hangus Dilalap Api

2. Turki

Kobaran api telah menyapu petak pantai selatan selama 10 hari terakhir, menewaskan sedikitnya delapan orang.

Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka, dan kebakaran menghancurkan hutan pinus dan lahan pertanian yang luas. Hujan membawa kelegaan selama akhir pekan.

Seorang pria pergi saat kebakaran semakin membesar di daerah Hisaronu, Turki, Senin, 2 Agustus 2021. AP Seorang pria pergi saat kebakaran semakin membesar di daerah Hisaronu, Turki, Senin, 2 Agustus 2021.

Baca juga: Erdogan: Kebakaran Hutan di Turki Terburuk dalam Sejarah

3. Italia

Kebakaran terus mengancam bagian selatan Italia. Sisilia dan Sardinia di antara wilayah yang paling parah terkena dampaknya.

Kebakaran hutan signifikan pertama di negara itu, antara 24 dan 26 Juli, menghancurkan 10.000 hektar (24.710 acre) hutan dan memaksa evakuasi 800 orang dari rumah mereka di barat daya Sardinia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ABC News (@abcnews)

Baca juga: Bos Mafia Wanita Ternama Italia Tertangkap di Bandara, Kekejamannya Setara Pria

4. Rusia

Pihak berwenang di Siberia bergerak mengevakuasi beberapa desa di wilayah yang luas pada Minggu (8/8/2021), di mana 155 kobaran api berkobar.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com