Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Banjir Bandang Jerman, Sedikitnya 11 Orang Tewas, 70 Lainnya Hilang

Kompas.com - 15/07/2021, 17:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Sedikitnya 11 orang tewas dan 70 lainnya hilang setelah hujan deras memicu banjir bandang Jerman yang menyapu rumah dan mobil, menurut laporan Daily Mail pada Kamis (15/7/2021).

Dua petugas pemadam kebakaran juga termasuk di antara yang tewas.

Satu di antara petugas itu tenggelam saat mencoba menyelamatkan orang-orang di kota Altena pada Rabu (14/7/2021). Satu lagi meninggal selama operasi penyelamatan di pembangkit listrik Werdohl-Elverlingsen.

Baca juga: Ibu Kota Inggris Tergenang Banjir, Sejumlah Faktor Ini Dituding Jadi Biang Masalahnya

Empat orang dipastikan tewas di kota Schuld pada Rabu malam (14/7/2021), saat hujan menyapu enam rumah.

Sementara empat lainnya ditemukan tewas di gudang bawah tanah yang terendam banjir di negara bagian Rhine-Westphalia Utara.

Korban meninggal lainnya ditemukan di kota Rheinbach, sekitar 20 mil selatan Cologne, menurut surat kabar Bild, meskipun keadaan pasti korban tewas belum jelas.

Daily Mail melaporkan pada Kamis (15/7/2021), Polisi mengatakan hingga 70 orang hilang. Kebanyakan dari mereka yang hilang adalah orang-orang yang berlindung di rumah, sebelum mereka hanyut saat menjadi arus deras menyapu wilayah mereka.

DW melaporkan setidaknya sekitar 50 orang telah terjebak di atap untuk menghindari banjir. Kru penyelamat menggunakan perahu dan helikopter untuk berusaha menjangkau orang-orang yang terdampak banjir

Baca juga: 7 Kota Besar di Dunia yang Diprediksi Alami Banjir Parah pada 2050

Hujan lebat mengguyur Jerman barat pada Rabu (14/7/2021), menyebabkan kerusakan properti besar-besaran dan mendorong evakuasi massal, hingga penutupan beberapa jalan raya.

Distrik Vulkaneifel di Rhineland-Palatinate terpaksa menyatakan keadaan darurat karena beberapa daerah tidak dapat diakses karena hujan deras.

"Situasinya sangat serius, kami memiliki banyak jalan dan desa yang terendam banjir yang tidak dapat diakses lagi," kata Administrator Distrik Julia Gieseking dari kota Daun Rabu malam (14/7/2021) melansir DW.

Dia mengatakan keadaan darurat akan memungkinkan militer untuk bergabung dalam upaya penanganan bencana.

Tentara Jerman mengirim lebih dari 230 tentara dan alat berat untuk membantu membersihkan jalan-jalan yang terkena banjir.

Baca juga: 21 Pekerja Terjebak di Tambang Banjir di Xinjiang China

Listrik terputus

Sekitar 200.000 rumah tangga di Jerman barat dibiarkan tanpa arus listrik, kata perusahaan jaringan distribusi listrik terbesar di negara itu Westnetz, saat banjir terus berlanjut.

Jaringan perusahaan itu memasok listrik, gas, dan air ke sekitar 7,5 juta pelanggan di sebagian besar Rhine-Westphalia Utara dan Rhineland-Palatinate.

"Kami mencoba untuk menyelesaikan situasi dengan semua tangan yang tersedia di lapangan," kata juru bicara perusahaan dalam menanggapi penyelidikan.

Hujan deras masih berlanjut

Layanan Cuaca Jerman telah memperingatkan bagian barat daya negara itu diperkirakan masih mengalami hujan badai lebat pada Kamis (15/7/2021), dengan hujan terus menerus hingga Jumat malam (16/7/2021)

"Kami belum pernah melihat bencana seperti ini. Ini menghancurkan," kata Perdana Menteri negara bagian Rhineland-Palatinate Malu Dreyer kepada parlemen regional, yang mengheningkan cipta selama satu menit untuk mereka yang terkena dampak banjir.

"Ada yang meninggal, ada yang hilang, banyak yang masih dalam bahaya," katanya.

Baca juga: Negara Bagian Barat AS Terancam Gelombang Suhu Panas Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com