Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Bitcoin Tewas Tenggelam, Salah Satu yang Terkaya di Dunia

Kompas.com - 03/07/2021, 15:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNBCTV18

PUNTARENAS, KOMPAS.com - Salah satu pemilik Bitcoin terkaya di dunia, Mircea Popescu, tewas tenggelam saat berenang di lepas pantai Kosta Rika pada Rabu (23/6/2021).

Kekayaan kriptokurensi miliarder Bitcoin berusia 41 tahun ini diyakini senilai 1 miliar dollar AS (Rp 14,45 triliun).

CNBCTV18 pada Selasa (29/6/2021) melaporkan, Bitcoin yang dipegangnya bisa hilang jika Popescu tidak memberikan akses wallet-nya kepada orang lain.

Baca juga: Penambang Bitcoin di China Ramai-ramai Jual GPU dengan Harga Murah

Jika kekayaan Bitcoin-nya lenyap, dapat memengaruhi harga kriptokurensi terbesar di dunia.

Saat insiden terjadi, media Spanyol Teletica memberitakan ada orang asing berusia 41 tahun yang hanyut di Playa Hermosa de Garabito, Puntarenas, Kosta Rika.

Kemudian menurut Bitcoin Magazine, berita kematiannya pertama kali muncul di laporan berita Kosta Rika.

Editor Bitcoin Magazine Pete Rizzo juga menulis twit pada 27 Juni, “RIP Mircea Popescu (1980–2021)."

"Disebut 'Bapak Toksisitas Bitcoin' oleh beberapa orang, Mircea akan tetap menjadi salah satu tokoh #Bitcoin yang paling difitnah dan salah satu filsuf terbesarnya."

Rizzo juga memposting beberapa kutipan favoritnya oleh Popescu yang terakhir ditulis di blog.

“Bitcoin adalah takdir. Ini beroperasi sepenuhnya di luar agensi manusia mana pun. Untuk semua yang Anda ketahui tentang siapa (Satoshi) Nakamoto... Bitcoin mungkin juga telah menciptakan dirinya sendiri.”

Baca juga: Kakak Beradik di Afrika Dituduh Lakukan Penggelapan Bitcoin Terbesar dalam Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com