Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Dua Balita Dibuang lewat Atas Tembok Perbatasan AS Setinggi 4 Lebih dari Meter

Kompas.com - 09/04/2021, 08:20 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

TEXAS, KOMPAS.com - Video dua balita dibuang lewat atas tembok perbatasan Amerika Serikat setinggi 14 kaki (4,3 meter) menghebohkan “Negeri Paman Sam” minggu ini.

Rekaman video yang dirilis oleh Patroli Perbatasan menunjukkan momen mengejutkan balita 3 dan 5 tahun dilempar melewati pagar besar dan ditangkap oleh penyelundup lain sebelum kemudian ditinggalkan.

Baca juga: Ribuan Anak Tanpa Pendamping Menumpuk di Perbatasan AS, Presiden Meksiko Salahkan “Janji Manis” Biden

Agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Gloria Chavez mengunggah video itu ke Twitter, dan mengatakan, gadis-gadis kecil itu dijatuhkan di tengah gurun bermil-mil dari kediaman terdekat pada malam hari.

Agen Stasiun Patroli Perbatasan Santa Teresa segera tiba di tempat kejadian dengan menggunakan "teknologi seluler."

Magdalena Nunez dari Konsulat Ekuador mengatakan, sejak itu gadis-gadis kecil itu dalam kesehatan yang sangat baik.

Kepada Daily Mail, dia mengatakan, Ekuador senang dengan perlakuan terhadap anak-anak tersebut. Mereka kini diamankan di Pusat Pemrosesan El Paso di Texas.

Pedoman federal AS mengamanatkan anak-anak tidak dapat ditahan oleh Patroli Perbatasan selama lebih dari 72 jam. Mereka akan segera dipindahkan ke perawatan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Baca juga: Video di Perbatasan Meksiko Ungkap Cara Pencari Suaka Masuk ke AS


The Sun pada Kamis (8/4/2021) melaporkan anak-anak itu akan dipersatukan kembali dengan orang tua mereka di New York. Tapi Nunez tidak menyatakan kapan gadis-gadis hal itu akan dilakukan. Konsulat hanya dapat memastikan mereka ditempatkan di tempat yang aman.

Tidak jelas apakah orang tua gadis-gadis itu adalah penduduk resmi AS.

Foto-foto yang diterbitkan oleh Fox News, menunjukkan gadis-gadis, yang berasal dari Ekuador itu mendapatkan makanan ringan dari Chavez, yang mengupas pisang dan mengobrol dengan mereka setelah penyelamatan dilakukan.

Sekitar 4.000 orang ditinggalkan oleh penyelundup telah diselamatkan oleh agen Patroli Perbatasan 1 Oktober 2020.

Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas merilis pernyataan yang mengutuk "cara tidak manusiawi yang dilakukan penyelundup yang melecehkan anak-anak sambil mengambil untung dari keputusasaan orang tua."

Mayorkas menggambarkan insiden ini sebagai tindakan "kriminal dan tercela secara moral."

"Baru bulan ini, seorang gadis muda meninggal karena tenggelam, seorang anak berusia enam bulan dibuang ke sungai, dan dua anak kecil dijatuhkan dari tembok dan ditinggalkan sendirian di gurun," lanjutnya.

Menurutnya tidak diragukan lagi bahwa anak-anak sangat rentan ketika ditempatkan di tangan penyelundup. Ada risiko besar mereka akan dieksploitasi dan dirugikan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com