Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Korban Tewas Ledakan Pangkalan Militer Bata Meningkat Jadi 98 Orang

Kompas.com - 09/03/2021, 10:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BATA, KOMPAS.com - Korban tewas dari serangkaian ledakan di Guinea Ekuatorial pada hari Minggu telah meningkat menjadi 98 menurut keterangan para pejabat.

Ledakan itu menghantam pangkalan militer di Bata, kota utama negara Afrika Tengah tersebut.

Para pejabat menyalahkan dinamit yang disimpan dengan buruk. Petani yang membiarkan pembakaran tunggul berkobar di luar kendali juga disebut bersalah dalam insiden ini.

Korban tewas, diperbarui setelah sukarelawan menghabiskan seharian penuh untuk mencari puing-puing mayat pada Senin (8/3/2021).

Kini korban melonjak hingga lebih dari tiga kali lipat perkiraan awal yang berjumlah 31 orang, menjadi 98 orang.

Ada 615 orang lainnya terluka, dengan 299 korban diantaranya masih mendapat perawatan di rumah sakit.

Tiga anak kecil ditemukan masih hidup dan dibawa ke rumah sakit.

“Hampir semua bangunan dan rumah di kota mengalami "kerusakan besar,” kata Presiden Teodoro Guinea Ekuatorial, Obiang Nguema mengutip BBC pada Selasa (9/3/2021).

Baca juga: 4 Ledakan Beruntun Mengguncang Sebuah Kamp Militer, 600 Orang Luka, 20 Tewas


Dalam keterangannya, Nguema mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kelalaian satu unit yang bertugas menjaga dan melindungi simpanan dinamit dan bahan peledak di pangkalan militer Nkoantoma.

Pangkalan itu kemudian terbakar karena petani tetangga membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya, sehingga menyebabkan ledakan.

Presiden Guinea Ekuatorial, telah meminta bantuan internasional.

Dalam serangkaian unggahan di Twitter, Kementerian Kesehatan Guinea Ekuatorial meminta tenaga kesehatan sukarela untuk pergi ke Rumah Sakit Daerah Bata. Sumbangan donor darah juga mendesak diperlukan.

Kementerian tersebut mengatakan tim kesehatan mental juga dikerahkan untuk membantu para korban.

TV pemerintah melaporkan beberapa rumah sakit kewalahan dengan jumlah pasien yang dirawat. Terlihat dari gambar yang disiarkan, sejumlah orang terluka terbaring di lantai rumah sakit yang penuh sesak.

Baca juga: 26 Personel Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Pangkalan Militer Afghanistan

Video setelah ledakan menunjukkan pemandangan kacau dengan orang-orang yang tertekan melarikan diri saat asap melayang di atas area tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com