Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Musik Tiup Tertua di Dunia Berusia 17.000 Tahun

Kompas.com - 16/02/2021, 18:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

 

PARIS, KOMPAS.com - Para arkeolog berhasil mendapatkan nada "yang nyaris sempurna" dari alat musik tiup berusia lebih dari 17.000 tahun.

Alat musik tiup itu adalah cangkang keong yang ditemukan di gua yang pernah dihuni oleh manusia purba di Perancis selatan, pada era berburu dan meramu.

Artefak ini adalah instrumen musik tiup sejenis yang tertua yang pernah ditemukan, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Minggu (14/2/2021).

Sampai saat ini, hanya seruling yang terbuat dari tulang yang diklaim sebagai instrumen musik tertua di dunia.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Science Advances.

Baca juga: Arkeolog Temukan Koin Perak Era Romawi Kuno di Turki

Arti penting artefak ini terletak pada tanda seperti titik di dalam cangkang.

Ini cocok dengan karya seni di dinding gua Marsoulas di Pyrenees tempat artefak itu digali pada 1931.

"(Temuan) ini membangun kaitan yang kuat antara musik yang dimainkan dengan keong dan gambar, representasi di dinding," jelas Gilles Tosello dari Universitas Toulouse.

"Sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya kami dapat membuktikan hubungan antara musik dan seni gua di masa prasejarah Eropa."

Cangkang keong ini memiliki panjang 31 cm dan lebar 18 cm.

Cangkang itu pernah menjadi rumah bagi organisme hidup, kemungkinan siput air dingin di Samudra Atlantik bernama Charonia lampas.

Baca juga: Arkeolog Temukan Rangka Bayi dan Anjing yang Hidup 2.000 Tahun Lalu di Perancis

Kerang itu diperkirakan merupakan benda berharga atau hadiah karena ditemukan 200 km dari garis pantai tempat ia pertama kali diambil atau diperdagangnkan.

Ketika tim penggali di Marsoulas pertama kali melihat cangkang itu pada 1930-an, mereka mengira benda itu tak lebih dari cangkir yang digunakan untuk acara seremonial.

Namun, analisis oleh tim yang dipimpin dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis telah mengubah interpretasi itu.

Para ilmuwan mengidentifikasi adanya modifikasi yang disengaja untuk meningkatkan kemampuan cangkang dalam membuat suara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com