Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelot Korea Utara Bisa Kabur Tanpa Terdeteksi, Begini Kata Korea Selatan

Kompas.com - 26/11/2020, 20:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan merespons kabar tentang seorang pembelot Korea Utara, yang bisa masuk ke negaranya tanpa terdeteksi sensor di perbatasan.

Pada 2 November, seorang pemuda dua kali tertangkap kamera termal tengah berkeliaran di kawasan selatan Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea.

Si pria, yang saat ditangkap mengenakan pakaian sipil berwarna biru, mengaku usianya 20-an dan dia merupakan seorang pesenam.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Lompati Pagar Setinggi 3,6 Meter untuk Kabur ke Negara Ini

Dia dilaporkan kabur dari Korea Utara dengan melompati pagar kawat berduri setinggi 3,6 meter, dan kemudian berlari ke Zona Demiliterisasi.

Militer Korea Selatan kemudian merespons insiden itu dengan mengumumkan mereka bakal melakukan pemeriksaan sensor di perbatasan.

Sistem sensor itu dipasang sejak 2015, dan memberikan peringatan kepada penjaga perbatasan jika saja ada getaran di pagar pembatas.

Kantor Kepala Staf Gabungan dalam rilisnya menyatakan, mereka menemukan bahwa sekrup yang kendor jadi penyebab sensor tak berfungsi.

Dilaporkan BBC Kamis (26/11/2020), pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku meminta suaka politik saat diinterogasi.

Kritikan pun melanda pemerintah "Negeri Ginseng" karena mereka dianggap gagal mencegah terjadinya infiltrasi dari Korea Utara.

Baca juga: Korsel Sebut Pejabat yang Dibunuh dan Dibakar Hendak Membelot ke Korea Utara

Setelah si pembelot terlacak, inspeksi digelar dan menemukan bahwa pagar itu diketahui sudah ditekan sehingga gagal berfungsi.

Selain itu berdasarkan laporan media lokal, pasukan perbatasan menyuruh pemuda itu melompat beberapa kali untuk membuktikan klaimnya.

Setiap tahun, sebanyak 1.000 orang dilaporkan membelot dari Korea Utara, di mana mereka rata-rata mengaku menghindari represi rezim Kim Jong Un.

Pada akhir 2017, dunia dikejutkan dengan sebuah upaya dramatis yang dilakukan tentara Utara bernama Oh Chong Song untuk kabur ke Selatan.

Saat itu, dia berhasil melewati desingan peluru yang dilepaskan pasukan penjaga perbatasan Utara, di mana dia menderita beberapa luka tembak.

Baca juga: Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati dan Dibakar Korea Utara Saat Hendak Membelot

Dalam tayangan video yang viral, nampak Oh mengemudikan jip ke perbatasan, di mana usaha selanjutnya adalah berlari menghindari tembakan mantan rekan-rekannya.

Oh selamat setelah militer Korea Selatan yang berjaga di Zona Demiliterisasi menyelamatkannya, seraya membalas tembakan Korea Utara.

Si pembelot segera dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter tak hanya mengeluarkan peluru namun juga cacing pita sepanjang 25 sentimeter.

Ahli bedah Lee Cook-jong yang memimpin operasi kepada CNN mengungkapkan, kondisi yang dialami oleh si prajurit bagaikan "guci pecah".

Pasalnya, dia mengeluarkan lusinan cacing pita dari pencernaannya, bukti bagaimana buruknya penanganan makanan di Korea Utara.

Baca juga: Peristiwa Langka Pria Korsel Ini Membelot ke Korut, Begini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com