Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pelanggan yang Rindu "Terbang", FinnAir Jual Makanan Pesawat Kelas Bisnis di Supermarket

Kompas.com - 16/10/2020, 11:18 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

HELSINKI, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan Finlandia, Finnair, mulai menjual makanan pesawat kelas bisnis di supermarket demi mengobati rindu orang-orang yang tidak bisa naik pesawat di tengah pandemi Covid-19.

“Saya pikir setiap orang memiliki sedikit nafsu berkelana akhir-akhir ini dan kami sekarang dapat sedikit memuaskan kebutuhan itu,” kata Kimmo Sivonen, manajer supermarket K-Citymarket, yang menjual makanan pesawat itu.

Melansir Associated Press (AP), maskapai yang dikendalikan negara itu mengungkap bahwa makanan yang dijual itu bertema "Taste of Finnair" dan telah tersedia di beberapa supermarket negara itu sejak Kamis (15/10/2020).

Baca juga: 6 Bulan Atasi Corona, Beijing Kembali Lanjutkan Penerbangan Internasional Langsung

Makanan yang dijual berupa hidangan siap saji, seperti reindeer meatballs, ikan arctic char, dan daging sapi teriyaki khas Jepang, yang dianggap cocok untuk selera orang Nordik dan Asia.

Harga satu paket makanan siap saji ala Finnair itu berkisar antara 10 euro sampai 13 euro (sekitar Rp 172.000 sampai Rp 224.000).

Selain untuk mengobati rindu orang-orang yang tidak bisa naik pesawat karena aturan batasan di tengah pandemi, Finnair melakukan itu demi "menghidupi" karyawan katering mereka.

Finnair adalah salah satu maskapai penerbangan utama yang memiliki jalur penerbangan antara Eropa dan Asia. Koki dan staf dapur maskapai itu beberapa orang di antaranya juga berasal dari Asia.

Baca juga: Bandara Finlandia Pakai Anjing Pelacak Covid-19, Akurat Hampir 100 Persen

Teknik penjualan makanan pesawat kelas bisnis itu adalah satu di antara upaya maskapai-maskapai yang bisnisnya lesu selama pandemi. 

Ada maskapai yang menawarkan simulasi penerbangan, sebuah perjalanan "pura-pura" yang menunjukkan pesawat lepas landas dan mendarat di lokasi yang sama. 

Bahkan, ada juga yang menawarkan untuk sekadar duduk di dalam badan pesawat.

Menurut Sivonen, dikutip media Ilta-Sanomat, hidangan tersebut telah dimodifikasi agar memiliki lebih sedikit garam dan rempah daripada yang ditawarkan di udara, di mana indra perasa orang menjadi tumpul karena berada dalam ketinggian.

Di Finlandia sendiri, penjualan makanan siap saji melonjak pesat sejak musim semi setelah 60 persen tenaga kerja lokal mulai bekerja dari rumah karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Timur Tengah Lewat Jalur Penerbangan

Wakil Presiden Finnair Kitchen, Marika Nieminen, mengatakan bahwa unit katering maskapai tersebut telah berupaya untuk memperluas layanan makanan penerbangan tradisional sejak musim semi, ketika pandemi memaksa hampir semua maskapai penerbangan global untuk menghentikan sebagian besar penerbangan mereka.

Finnair memberhentikan sementara sebagian besar dari hampir 7.000 tenaga kerjanya dan lalu lintas penerbangannya turun 91 persen pada September dari tahun sebelumnya.

“Begitu banyak karyawan dapur yang diberhentikan sementara. Sekarang kami dapat menciptakan pekerjaan dan lapangan kerja baru bagi karyawan kami,” kata Nieminen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com