WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengungkapkan bahwa kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (2/10/2020) jauh lebih buruk daripada yang diumumkan.
Dia mengatakan, ketika itu dokter merekomendasikan Trump untuk dilarikan ke rumah sakit setelah melihat dia demam dan kadar oksigen darahnya turun dengan cepat.
Meadows membuat komentar itu dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan Sabtu (3/10/2020) malam waktu setempat.
Dilansir dari Reuters, Minggu (4/10/2020), komentar tersebut membuka kabar sebenarnya mengani kesehatan Trump selama dua hari.
Baca juga: Netizen Fokus dengan Warna Kulit Wajah Trump yang Berbeda dari Biasanya
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa hal terbesar yang kami lihat adalah tanpa demam sekarang, dan dengan dia melakukannya dengan sangat baik dengan tingkat saturasi oksigennya," kata Meadows kepada pembawa acara Fox News Jeanine Pirro.
“Kemarin (Jumat) pagi kami sangat prihatin dengan itu. Dia demam, dan kadar oksigennya turun dengan cepat. Namun dengan gaya yang khas, presiden berdiri dan berjalan-jalan,” sambung Meadows.
Sebelumnya, pejabat Gedung Putih termasuk Meadows mengatakan pada Jumat bahwa Trump mengalami "gejala ringan" dan terus bekerja.
Dia mengatakan kepada Fox News, bahwa dokter dari rumah sakit militer Walter Reed Medical Center dan Johns Hopkins merekomendasikan agar Trump pergi ke rumah sakit.
Baca juga: Klarifikasi Kepala Staf Gedung Putih: Kondisi Trump Membaik, tapi...
“Dia membuat kemajuan luar biasa sejak Jumat pagi ketika saya tahu beberapa dari kami, dokter dan saya, sangat prihatin,” kata Meadows.
Komentar Meadows tersebut mengonfirmasi sebuah kabar bahwa Trump dalam kondisi yang “sangat mengkhawatirkan” sebelum dilarikan ke Walter Reed Medical Center.
Pernyataan itu diembuskan oleh salah satu sumber, dan berbeda dari apa yang diutarakan oleh tim dokter kepresidenan dalam konferensi pers.
Eamon Javers, koresponden CNBC di Gedung Putih dalam twit-nya mengungkapkan, ada catatan aneh yang dibagikan kepada para wartawan.
Berdasarkan catatan yang diperoleh Javers dari si sumber, disebutkan bahwa kondisi Trump ternyata sangat mengkhawatirkan dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Merasa Kondisinya Lebih Baik, Trump Menuju Ujian Sebenarnya
"Momen 48 jam ke depan bakal menjadi masa kritis dalam perawatannya. Kami masih belum bisa menyebut dia sudah sembuh," kata si pejabat.
Dilansir BBC pada Sabtu, Javers kemudian menjelaskan bagaimana cara kerja si sumber sehingga informasi itu bisa tersebar.
Si pejabat anonim disebutkan menyerahkan catatan dengan kutipan yang sangat mengejutkan itu kepada salah satu jurnalis yang dikenalnya.
"Si reporter kemudian menilai bahwa si sumber adalah orang yang layak, sehingga kutipan itu diserahkan kepada awak media lainnya," jelasnya.
Baca juga: Dirawat dengan Obat yang Masih Uji Klinis, Trump jadi Kelinci Percobaan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.