Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Kondisi Trump Sebenarnya “Jauh Lebih Buruk” Sebelum Dibawa ke RS

Kompas.com - 05/10/2020, 05:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengungkapkan bahwa kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (2/10/2020) jauh lebih buruk daripada yang diumumkan.

Dia mengatakan, ketika itu dokter merekomendasikan Trump untuk dilarikan ke rumah sakit setelah melihat dia demam dan kadar oksigen darahnya turun dengan cepat.

Meadows membuat komentar itu dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan Sabtu (3/10/2020) malam waktu setempat.

Dilansir dari Reuters, Minggu (4/10/2020), komentar tersebut membuka kabar sebenarnya mengani kesehatan Trump selama dua hari.

Baca juga: Netizen Fokus dengan Warna Kulit Wajah Trump yang Berbeda dari Biasanya

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa hal terbesar yang kami lihat adalah tanpa demam sekarang, dan dengan dia melakukannya dengan sangat baik dengan tingkat saturasi oksigennya," kata Meadows kepada pembawa acara Fox News Jeanine Pirro.

“Kemarin (Jumat) pagi kami sangat prihatin dengan itu. Dia demam, dan kadar oksigennya turun dengan cepat. Namun dengan gaya yang khas, presiden berdiri dan berjalan-jalan,” sambung Meadows.

Sebelumnya, pejabat Gedung Putih termasuk Meadows mengatakan pada Jumat bahwa Trump mengalami "gejala ringan" dan terus bekerja.

Dia mengatakan kepada Fox News, bahwa dokter dari rumah sakit militer Walter Reed Medical Center dan Johns Hopkins merekomendasikan agar Trump pergi ke rumah sakit.

Baca juga: Klarifikasi Kepala Staf Gedung Putih: Kondisi Trump Membaik, tapi...

“Dia membuat kemajuan luar biasa sejak Jumat pagi ketika saya tahu beberapa dari kami, dokter dan saya, sangat prihatin,” kata Meadows.

Komentar Meadows tersebut mengonfirmasi sebuah kabar bahwa Trump dalam kondisi yang “sangat mengkhawatirkan” sebelum dilarikan ke Walter Reed Medical Center.

Pernyataan itu diembuskan oleh salah satu sumber, dan berbeda dari apa yang diutarakan oleh tim dokter kepresidenan dalam konferensi pers.

Eamon Javers, koresponden CNBC di Gedung Putih dalam twit-nya mengungkapkan, ada catatan aneh yang dibagikan kepada para wartawan.

Berdasarkan catatan yang diperoleh Javers dari si sumber, disebutkan bahwa kondisi Trump ternyata sangat mengkhawatirkan dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Merasa Kondisinya Lebih Baik, Trump Menuju Ujian Sebenarnya

"Momen 48 jam ke depan bakal menjadi masa kritis dalam perawatannya. Kami masih belum bisa menyebut dia sudah sembuh," kata si pejabat.

Dilansir BBC pada Sabtu, Javers kemudian menjelaskan bagaimana cara kerja si sumber sehingga informasi itu bisa tersebar.

Si pejabat anonim disebutkan menyerahkan catatan dengan kutipan yang sangat mengejutkan itu kepada salah satu jurnalis yang dikenalnya.

"Si reporter kemudian menilai bahwa si sumber adalah orang yang layak, sehingga kutipan itu diserahkan kepada awak media lainnya," jelasnya.

Baca juga: Dirawat dengan Obat yang Masih Uji Klinis, Trump jadi Kelinci Percobaan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com