Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Lebat 3 Hari, Hampir 50 Orang di Pakistan Tewas

Kompas.com - 09/08/2020, 22:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Hampir 50 orang tewas di seluruh Pakistan setelah 3 hari hujan lebat musiman dan banjir bandang.

Melansir Al Jazeera pada Minggu (9/8/2020), menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, dalam 3 hari terakhir ada 19 orang tewas dalam insiden terkait hujan di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Sebanyak 12 orang tewas di provinsi Sindh selatan, 8 orang tewas di provinsi Punjab, dan 10 orang tewas di wilayah utara Gilgit-Baltistan yang indah di negara itu.

Baca juga: Sebut Covid-19 sebagai Virus China, Trump Banjir Kritikan di Twitter

Hujan juga merusak sekitar 100 rumah dan menyebabkan banjir di kanal utama yang membanjiri desa-desa di provinsi Sindh.

Pasukan dengan perahu bergegas ke distrik yang terkena banjir di Sindh pada Minggu (9/8/2020) untuk mengevakuasi orang ke tempat yang lebih aman.

Militer Pakistan mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menyelamatkan lebih dari 100 orang dari distrik Dadu di Sindh.

Baca juga: China Ledakkan Bendungan untuk Redakan Banjir Besar

Setiap tahun, banyak kota di Pakistan berjuang untuk mengatasi banjir akibat hujan tahunan. Hal itu, menuai kritik tentang perencanaan yang buruk.

Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September, dengan sungai yang meluap merusak tanaman dan infrastruktur.

Hujan deras juga melanda banyak distrik di provinsi Balochistan barat daya dan merusak rumah. Menurut laporan media setempat, sedikitnya 8 orang tewas di provinsi itu karena hujan dan banjir.

Baca juga: Usai Dihantam Virus Corona, Wuhan Diterjang Banjir Besar

"Lebih dari puluhan orang masih hilang di Balochistan," kata Younus Aziz Mengal, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi.

Mengal menambahkan, banjir telah merusak jembatan dan jalan raya, memutus Gawadar, kota pelabuhan di Laut Arab.

Hujan deras dimulai pada pekan lalu dan berlanjut pada Minggu (9/8/2020), membanjiri jalan-jalan di timur kota Lahore.

Baca juga: Banjir Melanda, Pemerintah Jepang Minta Aturan Covid-19 Tetap Dijalankan

Banjir bandang tersebut mengganggu kehidupan normal terutama di Karachi, ibu kota provinsi Sindh, di mana limbah membanjiri sebagian besar jalan.

Hal tersebut kemudian, mendorong Perdana Menteri Imran Khan untuk memerintahkan tentara membantu pihak berwenang dalam menangani situasi bencana alam itu.

Menurut Departemen Meteorologi, hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut hingga minggu depan.

Baca juga: Banjir Dahsyat di Jepang, Ini Kisah Bos Arung Jeram yang Ikut Bantu Evakuasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Gambar AI 'All Eyes on Rafah' Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Gambar AI "All Eyes on Rafah" Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com