Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB Ini Sukses Kuliah Tingkat Akhir di Usia 19 Tahun

Kompas.com - 25/03/2024, 15:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Rakha Dizionario menjadi mahasiswa tingkat akhir termuda di ITB pada usia 19 tahun.

Mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) angkatan 2020 ini menjadi mahasiswa termuda karena mengikuti tiga kali program akselarasi.

Rakha mengikuti program akselerasi pada saat SD, SMP, dan SMA, dengan mempercepat waktu belajarnya masing-masing selama satu tahun.

Baca juga: Cerita Tirza, Lolos Masuk ITB dengan Lintas Jurusan pada SNBT 2023

Pada saat SD dan SMP, dia mengikuti program akselerasi didorong oleh keinginan orang tua.

Namun, pada saat SMA, Rakha mengambil inisiatif sendiri untuk tetap terlibat dalam program akselerasi, karena dia merasa sudah memiliki tanggung jawab pribadi terhadap pilihan tersebut.

Saat menjalani program akselerasi di SD dan SMP, Rakha merasa tidak ada masalah.

"Namun, pada saat SMA, dia tidak bisa aktif dalam organisasi dan ekstrakurikuler karena memiliki jadwal belajar yang cukup padat," kata dia dikutip dari laman ITB, Senin (25/3/2024).

Untungnya, Rakha memiliki teman-teman dan lingkungan yang suportif sehingga masih dapat menjalani pendidikannya dengan lancar.

Rakha berhasil masuk ITB yang menjadi kampus impiannya melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Memasuki Tahap Persiapan Bersama (TPB), Rakha merasa sedikit kesulitan untuk bersosialisasi. Lantaran. dia merasa minder dengan usianya yang jauh lebih muda daripada teman-temannya.

Namun, setelah memasuki jurusan dan himpunan, dia sudah mulai bisa bersosialisasi dan memiliki banyak teman karena tidak adanya senioritas di sana.

Kemudian, dia aktif mengikuti Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika “TERRA” ITB. Hal ini sekaligus menjadi pengalaman baru baginya, sebab dia saat SMA tidak aktif dalam berorganisasi.

Dengan menjadi ketua wisuda, tim kaderisasi, dan supervisi bidang pengembangan, Rakha menjadi lebih berkembang dan menguasai banyak soft skill.

Baca juga: Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa

"Dengan gua mengikuti hal kayak begitu, itu ngembangin diri gua banget, gua ga nyeselnya di situ, gua ikutin wadah itu, dan itu menurut gua menjadi pengalaman yg gabisa dilupain dan mengubah hidup gua," ungkap dia.

Setelah menjalani perkuliahan di Program Studi Teknik Geofisika selama beberapa tahun, Rakha menyadari dirinya memiliki minat di bidang pertambangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com