Oleh: Frangky Selamat*
KOMPAS (Jumat, 23 Februari 2024) mewartakan kesulitan lulusan kaum muda sekarang memperoleh pekerjaan formal yang layak.
Diberitakan juga bahwa tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2023, mencapai 5,32 persen atau berjumlah 7,8 juta orang. Walaupun menurun 0,54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, secara jumlah tetap bukan angka yang kecil.
Tingginya angka pengangguran di kalangan muda terutama dari lulusan perguruan tinggi tentu amat memprihatinkan.
Jika ditilik lebih lanjut, kalangan pengguna, yaitu perusahaan kerap kali mengeluh mengenai kemampuan kerja (employability) yang tidak sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
Kemampuan kerja yang dimaksud tidak hanya terkait kompetensi bidang ilmu, tetapi juga menyangkut aspek interpersonal, yaitu kemampuan berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal.
Tampaknya tak dapat dihindari lagi, kemampuan kerja lulusan harus ditingkatkan agar dapat diterima dunia usaha. Magang (internship) menjadi salah satu sarana yang dianggap tepat untuk meningkatkan kemampuan kerja lulusan.
Penelitian sebelumnya menggarisbawahi peran penting magang sebagai alat utama untuk meningkatkan kemampuan kerja kaum muda.
Kaum muda tiga kali lebih besar kemungkinannya menjadi pengangguran dibandingkan orang dewasa (International Labour Organization, 2020).
Magang merupakan transisi dari dunia pendidikan ke pekerjaan dan dapat dikonseptualisasikan sebagai peristiwa transisi dalam pengembangan karier.
Magang mengarah pada transformasi intra dan antarindividu yang membantu generasi muda mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan karier di masa depan.
Kemampuan kerja menyangkut keterampilan umum (beradaptasi, komunikasi, manajemen diri, fleksibilitas dan negosiasi), dan kemampuan mengembangkan kompetensi baru.
Kemampuan lain adalah menyangkut keadaan pribadi (kesehatan) dan modal sosial, karena dapat meningkatkan pengetahuan tentang pasar dan keterampilan presentasi diri.
Namun magang tidak akan efektif jika tidak didesain secara tepat. Tidak semua program magang dapat meningkatkan kemampuan kerja lulusan. Program magang harus dirancang khusus agar dapat memaksimalkan kemampuan kerja peserta magang.
Gomez dan kawan-kawan (2023) mengusulkan durasi magang, tingkat formalisasi dan penggunaan praktik motivasi khusus untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta magang.