Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Dana bagi Komunitas Sastra Diharapkan Berlanjut dan Mampu Menggerakkan

Kompas.com - 07/03/2024, 14:32 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

KOMPAS.com – Pada tahun 2023, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, menginisiasi penyaluran bantuan dana senilai maksimal Rp 150 juta untuk komunitas sastra dan Rp 25 juta untuk perorangan.

Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pemroduksi karya menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di masyarakat, serta mengembangkan kesastraan dan meluaskan produk karyanya.

Dari hasil seleksi pada Juli sampai September 2023, Badan Bahasa melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra mengumumkan sebanyak 45 penerima bantuan dan 5 komunitas untuk kategori penghargaan, serta penghargaan perorangan sebanyak 29 orang.

Salah satu komunitas sastra yang memperoleh bantuan itu yakni Rumah Kreatif Suku Seni Riau dari Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Komunitas ini dinyatakan layak mendapatkan bantuan dana karena berhasil menyelenggarakan Festival Sastra Melayu Riau 2023.

Ketua Komunitas Rumah Kreatif Suku Seni Riau, Marhalim Zaini, mengatakan bahwa motivasinya mengadakan acara tersebut karena selama ini kebudayaan Melayu menjadi arus besar dalam dunia sastra di Riau.

Arus besar itu harus didukung dengan gerakan yang kolektif, caranya yaitu menggelar festival yang tentunya membutuhkan dana besar.

Festival tersebut dibuat dengan melibatkan sekitar 40 anggota Komunitas Rumah Kreatif Suku Seni Riau sesuai bidang masing-masing, antara lain teater, seni rupa, tari, film dan videografi, serta musik.

Selain mereka, perhelatan itu juga melibatkan pihak luar, misalnya mahasiswa-mahasiswi, akademisi, bahkan komunitas-komunitas seni nonsastra.

“Ketika ada peluang bantuan dana ini maka kami ajukan proposal. Mereka semua terlibat dalam tim untuk festival ini. Gairah kami jadi tumbuh setelah menerima dukungan bantuan dana,” ujar Marhalim Zaini dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).

Jenis acara yang digelar yaitu bincang sastra yang temanya berhubungan tentang alihwahana sastra Melayu, workshop, sayembara, bazar buku, pergelaran sastra di Taman Budaya, dan pertunjukan seni. Semuanya berlangsung mulai September 2023 hingga puncaknya pada Oktober 2023.

Marhalim merasakan bahwa bantuan cukup membantu untuk menutupi berbagai kekurangan dalam festival tersebut. Meski demikian, dia berharap bisa mendapatkan lebih banyak bantuan dana dan jumlahnya diterima penuh jika ada kesempatan lagi.

Dia melihat pengaruh baik dari pergelaran Festival Sastra Melayu Riau 2023. Indikasinya tampak dari antusiasme orang-orang yang datang walaupun sosialisasinya hanya melalui undangan terbatas dan media sosial.

“Saya melihat gairah di situ karena selama ini ruang untuk itu tidak ada. Segala jenis acara selalu ramai. Artinya ada dampak, misalnya bagi siswa dan mahasiswa untuk dibawa ke sekolah dan kampus,” tambahnya.

Dia pun berharap program ini akan berlanjut karena manfaatnya sangat dirasakan dan selama ini belum ada bantuan dari institusi pemerintahan yang langsung mengarah ke komunitas untuk pengembangan sastra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com