Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Publikasi Ilmiah Indonesia Dikritik, Kemendikbud: Pengaruhi Reputasi Dosen

Kompas.com - 01/03/2024, 07:53 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbud, Prof. Nizam menyarankan para peneliti untuk mencari rujukan yang berkualitas dalam membuat jurnal ilmiah.

Sebab, menurut Prof. Nizam, Indonesia sempat jadi bahan perbincangan warganet karena rata-rata jurnal yang publikasikan peneliti Indonesia berkualitas rendah.

"Beberapa kali kita mendapatkan posting di media sosial mem-bully kita semua bahwa publikasi kita itu meskipun banyak tapi rata-rata jurnalnya tidak jelas, jurnal predator, dan sebagainya-sebagainya," kata Prof. Nizam dalam di acara Indonesia Research Submit di Hotel Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Tips Menulis Jurnal Ilmiah yang Tembus Scopus ala Guru Besar Unesa

Prof. Nizam mengatakan, cibiran semacam itu tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu, ia mengajak para dosen dan peneliti untuk terus memperbaiki kualitas jurnal di Indonesia.

Salah satu caranya dengan berusaha memastikan bahwa jurnal yang dibuat bersumber dari jurnal rujukan berkualitas.

"Karenanya sangat penting untuk kita memastikan bahwa jurnal tempat kita publikasi adalah jurnal-jurnal yang betul-betul berkualitas," ungkapnya.

Prof. Nizam juga menegaskan, kualitas jurnal ilmiah yang baik hanya nantinya juga akan berimplikasi pada akreditasi perguruan tinggi dan dosen.

"Tidak ada jalan pintas. Ini harus kita perbaiki agar reputasi perguruan tinggi kita, reputasi para dosen bisa terus kita tingkatkan di kancah global," jelas Prof. Nizam.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Gratis ke Malaysia, Tanpa Syarat Pengalaman Kerja

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Agus Haryono berharap melalui publikasi jurnal, Indonesia bisa menduduki posisi 50 di Global Innovation Index 2024.

Menurut Prof. Agus, posisi itu bisa dicapai jika ada banyak jurnal dari peneliti Indonesia yang bisa diakses universitas luar negeri.

"Moga-moga tahun ini bisa naik ke 50-an dan ini bisa dinaikkan dengan banyaknya publikasi yang bisa dilihat oleh universitas internasional," kata Prof. Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com