Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dekan Internasional JCU Singapore Tekankan Pentingnya Keberlanjutan di Lingkup Universitas

Kompas.com - 20/02/2024, 09:19 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dean International James Cook University (JCU), Singapore Prof. May Tan-Mullins menekankan pentingnya sustainability atau keberlanjutan di lingkup universitas.

Universitas, disebutnya, memiliki inti bisnis dalam bidang pendidikan. Salah satunya memberikan edukasi tentang keberlanjutan yang menjadi salah satu tantangan terbesar di dunia saat ini.

“Perubahan iklim, polusi, kerawanan pangan, banjir, kekeringan, dan sebagainya adalah bagian dari keberlanjutan. Jadi tugas kami sebagai universitas adalah melatih generasi pemimpin berikutnya yang akan menjadi pemecah masalah bagi isu-isu atau tantangan global yang sangat penting ini,” ucap Prof. May kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2023).

Menurutnya, memberikan pelatihan kepada generasi pemimpin di bidang keberlanjutan merupakan hal dasar yang harus dilakukan oleh semua universitas.

Baca juga: 10 Universitas Swasta Terbaik di Tangerang, UPH Nomor 2

Di samping pendidikan, Prof. May mengungkapkan bahwa universitas juga harus aktif melakukan penelitian guna menghasilkan inovasi terkini dan teknologi mutakhir yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim serta isu-isu keberlanjutan. Hal ini mencakup berbagai bidang, seperti smart city, efisiensi energi, ketahanan pangan, dan sebagainya.

“Jadi, saya yakin bagi setiap universitas, sangat penting untuk mengintegrasikan keberlanjutan. Masukkan kurikulum inti jika memungkinkan karena terkadang beberapa universitas tidak menganggapnya sebagai hal yang penting,” imbuhnya.

Menurut Prof. May, keberlanjutan setidaknya harus menjadi bagian dari mata pelajaran inti untuk setiap mahasiswa.

Para mahasiswa perlu menyadari dasar-dasar tantangan keberlanjutan, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia pada masa depan.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Kampanye Akbar Pamungkas dari Prabowo-Gibran Jadi Bukti Rakyat Hendaki Keberlanjutan

“Keberlanjutan itu sangat penting karena membantu kita memecahkan masalah global, tidak hanya lingkungan hidup, tapi juga dari segi sosial dan tata kelola, (termasuk) dalam hal kepatuhan, transparansi lembaga, pemerataan, pertumbuhan inklusif, dan sebagainya,” jelasnya.

Tiga pilar keberlanjutan

Dalam kesempatan tersebut, Prof. May menjelaskan bahwa konsep keberlanjutan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola.

“Lingkungan, (contohnya) seperti yang banyak kita bicarakan. Lalu di bidang tata kelola itu seperti bisnis, investasi berkelanjutan, dan kepatuhan finansial,” imbuhnya.

Sementara itu, lanjut Prof. May, aspek sosial sangat terkait dengan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Komnas HAM sampai LPSK Minta Presiden Terpilih Tak Lemahkan Kewenangan dan SDM Lembaga

Ia memberikan contoh dari dimensi sosial, seperti kebijakan SDM di JCU, Singapore, yang mencakup inklusi, keberagaman, kesetaraan gender, pendapatan yang adil, dan pertumbuhan inklusif.

“Jadi semua ini adalah bagian integral dari institusi, bagian dari universitas. Hal ini adalah sesuatu yang kami upayakan jika berbicara tentang keberlanjutan,” ucap Prof. May.

Untuk diketahui, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak 25 September 2015 dan terdiri dari 17 tujuan yang mencakup berbagai aspek global.

Prof. May menekankan bahwa JCU telah berhasil menerapkan keberlanjutan pada beberapa tujuan SDGs, termasuk nomor tiga tentang kesehatan dan kesejahteraan, nomor empat tentang pendidikan berkualitas, nomor 12 yang berfokus pada konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta nomor 14 tentang ekosistem laut.

Baca juga: Mengenal Hukum Adat Laut dalam Menjaga Ekosistem Laut

Penelitian dan pengajaran jadi inti bisnis universitas

Sebelumnya, Prof. May menyatakan bahwa penelitian dan pengajaran menjadi inti bisnis universitas dalam konteks keberlanjutan.

“(Oleh karena itu) kami mengajarkan program Business and Environmental Science dan melatih mahasiswa kami untuk menyadari tantangan keberlanjutan saat ini. (Selain itu) kami juga memberikan mahasiswa peralatan bisnis untuk memimpin perusahaan atau proyek dalam berinovasi sebagai solusi keberlanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. May mengatakan bahwa JCU memiliki keunggulan yang besar dalam melakukan penelitian di berbagai bidang.

Di Australia, misalnya, penelitian JCU dilakukan di sebelah Great Barrier Reef yang fokus pada lingkungan laut, mulai dari biologi kelautan hingga ekosistem laut.

Baca juga: Punya Nilai Biologi Tinggi? Cek Jurusan Kuliah yang Sesuai untuk SNBP

“Di Singapura, kami memiliki anak perusahaan nirlaba yang disebut Tropical Future Institute. Dan ini pusat penelitian kami yang meneliti hal-hal seperti ketahanan pangan, yang mana hal ini sangat penting,” ucap Prof. May.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagian besar penelitian difokuskan pada teknologi akuakultur, genetika perikanan, pengendalian penyakit, berbagai bidang lainnya, dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan bagi populasi dunia yang terus berkembang.

Bekerja sama dengan pemerintah Singapura

Selain melakukan penelitian tersebut, Prof. May menjelaskan bahwa JCU, Singapore juga terlibat dalam penelitian terkait alergi makanan dan pengembangan protein alternatif.

Menurutnya, konsumsi daging sapi yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, banyak yang mendukung pola makan nabati dan penggunaan protein nabati sebagai alternatif.

Baca juga: Kenali Manfaat dan Makanan Sumber Protein Nabati

“Jadi, bidang penelitian ini menjadi sangat kuat (signifikan). Kami bekerja sama dengan pemerintah Singapura dan berupaya mendorong perkembangannya,” imbuh Prof. May.

Sebagai universitas, ia mengungkapkan bahwa JCU, Singapore memiliki berbagai inisiatif keberlanjutan yang beragam.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com