Oleh: Muhammad Nashiruddin An-Nadwi, Frans, Moreno Verli, Muhammad Zidhan | Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
KOMPAS.com - Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) telah menjadi kekuatan penggerak ekonomi nasional melalui kontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) hingga penyediaan lapangan pekerjaan.
UMKM juga berkontribusi memberi solusi inovatif dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Data Kemenkop UKM (2023) menunjukkan, UMKM menyumbang sekitar 61,9 persen pada tahun 2022 terhadap PDB.
Namun sektor pertanian di tingkat lokal masih menghadapi kendala signifikan termasuk dalam mengadopsi teknologi.
Gapoktan Pamijahan, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi studi kasus menarik di mana transformasi pertanian menghadapi resistensi dalam adopsi teknologi di mana anggotanya mayoritas berusia di atas 40 tahun.
Ketidakpercayaan terhadap manfaat teknologi, ketidakmampuan dalam mengoperasikan, dan kerugian akibat biaya investasi tinggi menjadi hambatan utama.
Di sinilah kemudian peran kepemimpinan transformasional menjadi kunci untuk mengatasi ketidakpastian dan mendorong adopsi teknologi.
Konsep kepemimpinan transformasional dapat mengubah paradigma di Gapoktan Pamijahan dengan fokus pada empat komponen utama; (1) idealized influence, (2) inspirational motivation, (3) intellectual stimulation, dan (4) individualized consideration.
Kepemimpinan transformasional dinilai akan mampu mendorong budaya yang mendukung inovasi dan pembelajaran. Budaya tersebut dapat mengatasi masalah adopsi teknologi yang sudah disebutkan sebelumnya.
Petani dapat menjadi lebih percaya terhadap manfaat. Hal-hal tersebut dapat menumbuhkan agility atau ketangkasan pada organisasi, salah-satu beradaptasi untuk menerima teknologi.
Ketua Gapoktan dapat menjadi agen perubahan yang membawa keyakinan, inspirasi, dan dorongan kreativitas kepada anggota.
Selebihnya, implementasi kepemimpinan transformasional pada kelompok gapoktan dapat diterapkan lebih lanjut pada beberapa hal berikut:
Pemimpin harus menunjukkan integritas tinggi dalam setiap tindakan dan keputusan dengan memperlihatkan komitmen terhadap Gapoktan, menjaga keadilan, dan menjadi sosok yang dipercaya. Ketua dapat membangun dasar kepercayaan yang kuat di antara anggota.
Ketua perlu menginspirasi anggota untuk mengadopsi teknologi dengan menceritakan kisah sukses penggunaan teknologi di sektor pertanian. Pemimpin dapat melibatkan para tokoh atau memberikan gambaran visi organisasi dengan adopsi teknologi dapat memotivasi anggota.
Ketua harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan pandangan. Memastikan setiap anggota merasa aman untuk berpendapat dan mendengarkan pendapat mereka akan memicu kreativitas dan inovasi.