Universitas Kristen Maranatha dan IKJ Gelar Pameran Seni Rupa "Interrelation III: Juxtacreation”

KOMPAS.com - Program Studi (prodi) Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha dan Prodi Seni Murni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menggelar pameran seni rupa bersama bertajuk "Interrelation III: Juxtacreation”.

Pameran akan diselenggarakan di Maranatha Art Gallery, Kampus Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat, pada 22-30 November 2023.

Pameran seni tahunan Interrelation menampilkan karya seniman-seniman dari berbagai latar belakang dengan beragam gaya, teknik, dan tema yang tergabung dalam tema “Juxtacreation”.

Pameran Interrelation III: “Juxtacreation” juga menawarkan kesempatan pengunjung terlibat dalam diskusi, tur, dan lokakarya yang dipandu para seniman yang berpartisipasi.

Seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini yakni; Agoes Salim S.T Ariesa Pandanwangi, Belinda Sukapura Dewi, Budi Panca Mulia Tobing, Deny Rusanto, Erika Ernawan, Fachriza Jayadimansyah, Firman Lie, Guntur Wibowo, Heru Susanto, serta Hilarius Egedius Sae.

Selain itu ada pula Hilman Syafriadi, Ismet Zainal Effendi, Jimmy Ivan Suhendro, Muhammad Ali Rahim, Tantio Adjie Arianto, Tri Aru Wiratno, Walid Syarthowi Basmalah, dan Wawan Suryana

Terkait tema, dosen prodi seni rupa murni Universitas Kristen Maranatha, Ismet Zainal Effendi melalui rilis resmi (23/11/2023) menjelaskan, Juxta-Creation merupakan satu kata majemuk ciptaan, atau neologisme, yakni gabungan dari kata juxtapose dan creation.

"Juxtacreation diartikan sebagai pensejajaran atau persamaan kondisi dalam konteks penciptaan karya seni, atau bisa juga diartikan lebih luas pada pensejajaran unsur-unsur dan prinsip senirupa dalam karya seni yang diciptakan," jelasnya.

"Atau mungkin juga bisa dimasukkan pada wilayah pensejajaran makna, nilai, kode, ikon, tanda, simbol, bahkan filosofi dalam penciptaan karya seni," lanjut Ismet Zainal Effendi.

Lebih jauh ia menyampaikan, Jukstakreasi dijadikan semangat kebersamaan secara spiritual antara kedua sivitas akademika (Universitas Kristen Maranatha dan IKJ), baik dosen maupun mahasiswa, dalam menciptakan karya demi merespons apapun dalam pencapaian kebaruan dan kemajuan dalam bidang seni rupa.

"Spirit juxtacreation ini diharapkan mampu menjadi semangat baru dan pencerahan bagi perkembangan kedua institusi dan memberikan kontribusi pada perkembangan seni rupa Nasional secara komprehensif," harapnya.

Baca juga: Kontribusi Pameran Seni terhadap Pariwisata, Bisa di Atas 20 Persen

Penyejajaran secara akademik maupun pencapaian estetika pada kualitas karya dosen-dosen kedua institusi, lanjut Ishmet, tidak lagi dianggap suatu hal yang menghalangi kerja sama dan kesepakatan.

"Namun justru dijadikan kekuatan bersama dalam memajukan institusi masing-masing," tegasnya.