Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Uswah, Anak Buruh Serabutan Bisa Dapat Beasiswa S1 dan S2

Kompas.com - 22/10/2023, 17:54 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak pantang menyerah, itu menggambarkan perjalanan Siti Uswatun Khasanah.

Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 dan S2.

Uswah biasa dia disapa mendapatkan dua beasiswa cukup menarik dan bisa menjadi contoh.

Pada saat kuliah S1, Uswah mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Hal itu mengantarkannya lulus dari UM Surabaya dengan IPK cumlaude.

Perempuan asal Bojonegoro ini juga menjadi wisudawan terbaik peraih prestasi non-akademik pada 2018.

Baca juga: 4 Beasiswa Gratis Ke Luar Negeri Tanpa Tes dan Anti Ribet

Uswah merupakan anak pertama dari pasangan Sahal dan Kasmidah.

Ayahnya adalah buruh serabutan yang tidak tamat SD sekaligus pencari rumput setiap harinya. Sementara ibunya Kasmidah adalah ibu rumah tangga yang hanya lulus SD.

Menurut dia, hidup yang serba pas-pasan mengajarinya akan banyak hal.

"Saya masih ingat betul ketika kelas 2 SMP saya sering dipanggil oleh guru karena belum bisa membayar LKS. Saya juga masih ingat, ketika saya jadi anak yang paling terakhir yang baru bisa membayar kaos olahraga kala itu," ujar Uswah dilansir dari laman UM Surabaya.

Dia mengaku, sejak masuk SMP bapaknya divonis diabetes, sehingga tidak bisa bekerja serabutan setiap harinya.

Alhasil, ibunya yang menggantikan bekerja serabutan di sawah orang.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Uswah bukan termasuk anak yang pandai di kelasnya, bahkan saat SMP hanya ranking 14.

Setelah lulus dari SMP, Uswah hampir putus sekolah karena kendala biaya, tapi melihat keinginan yang kuat dari anaknya, bapaknya mencarikan sekolah.

Uswah melanjutkan sekolah di MA Muhammadiyah 2 Banjaranyar, sekolah yang pembayarannya bisa dibayar setiap 6 bulan, kadang bisa satu tahun.

"Karena kuatnya saya ingin sekolah, bapak mencarikan saya sekolah kesana kemari. Alhamdulillah waktu itu sekolahnya bayarnya bisa dihutang, jadi bayarnya nunggu pas bapak ada panen di sawah," ucap dia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com