Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kesalahan yang Sering Bikin Gagal Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP

Kompas.com - 20/09/2023, 13:51 WIB
Carissa Juwita,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat mendaftar beasiswa, ada sejumlah persyaratan dokumen yang perlu kamu siapkan. Kelengkapan dan keakuratan dokumen akan menentukan apakah nantinya kamu lolos tahap seleksi administrasi beasiswa atau tidak.

Namun, masih banyak yang tidak teliti dan menganggap sepele tahap seleksi administrasi.

Kesalahan umum yang banyak dilakukan pelamar adalah lalai dan salah memasukkan berkas yang diminta, serta tidak memasukkan berkas yang bersifat wajib.

Kesalahan tersebut menyebabkan banyak pelamar yang gagal di tahapan administrasi. Padahal, kesempatan mendaftar beasiswa umumnya hanya satu kali dalam setahun.

Baca juga: Beasiswa S2 ke Jepang 2024: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 15 Juta Per Bulan

Dilansir dari website Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP), berikut beberapa contoh kesalahan yang sering dilakukan oleh pelamar beasiswa:

Surat Rekomendasi dan Surat Usulan

Pada saat mengunggah surat rekomendasi, biasanya calon pelamar melakukan kesalahan seperti:

1. Surat rekomendasi yang diunggah ternyata sudah dibuat lebih dari satu tahun. Perlu diketahui bahwa masa berlaku surat ini adalah paling lama satu tahun pada bulan yang sama dengan pendaftaran. Misalnya, kamu mendaftar pada bulan Mei-Juni 2023, setidaknya surat rekomendasi kamu dibuat pada Mei-Juni 2022.

2. Tidak sesuai dengan standar atau format yang telah dibuat oleh LPDP.

3. Surat usulan bagi PNS/TNI/POLRI dibuat di tahun yang berbeda dengan pendaftaran. Padahal, ketentuannya surat usulan harus diterbitkan di tahun yang sama saat kamu mendaftar misalnya kamu mendaftar tahun 2022 maka surat usulan kamu juga harus bertahun 2022.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 ke Luar Negeri Tanpa Syarat Batasan Usia

Sertifikat Bahasa Inggris

1. Kesalahan mengunggah file, pelamar harus mengunggah test bahasa inggris yang asli bukan hasil prediksi saja.

2. Sertifikat bahasa inggris dengan skor yang jauh dari standar yang telat ditetapkan.

3. Sertifikat yang diunggah belum terverifikasi oleh providernya dan sering terjadi pada TOEFL ITP.

Baca juga: Kerja Sama LPDP-Kemendikbud, Nadiem: Dirasakan 310.000 Mahasiswa

Letter of Acceptance (LoA)

1. Tidak melampirkan surat keterangan defer bagi LoA yang pelaksanaan studinya mendahului pengumuman kelulusan LPDP.

2. Prodi yang ditulis tidak sesuai dengan daftar perguruan tinggi tujuan studi LPDP.

3. LoA yang dilampirkan berbeda dengan tujuan studi yang diunggah saat pendaftaran.

4. Tidak mencantumkan tanggal atau kapan waktu perkuliahan akan dimulai.

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait pendaftar beasiswa LPDP, kamu dapat mengakses di link lpdp.kemenkeu.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com