Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemendikbudristek Optimistis Terapkan Kurikulum Merdeka Jadi Kurikulum Nasional pada 2024

Kompas.com - 14/09/2023, 17:15 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung penerapan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional pada 2024.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengatakan, 80 persen sekolah di seluruh Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Sejak awal  2022, kurikulum ini diperkenalkan di seluruh elemen pendidikan di Indonesia. Kami optimistis target realisasi Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional bisa tercapai pada 2024," ucap pria yang akrab disapa Nino itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Nino menjelaskan, sudah ada 3.000 sekolah telah melakukan uji coba implementasi Kurikulum Merdeka pada 2020, termasuk di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Baca juga: Kemendikbudristek Bantah Aturan Skripsi Tak Lagi Wajib Melanggengkan Plagiarisme

Kemendikbudristek juga membuka pendaftaraan implementasi Kurikulum Merdeka yang diikuti oleh 140.000 satuan pendidikan pada 2020. Hingga 2023, sudah ada 300.000 satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum ini.

"Sebelum ditetapkan menjadi kurikulum nasional, Kurikulum Merdeka sudah diterima dengan baik oleh satuan pendidik," kata Nino.

Nino memastikan, melalui Kurikulum Merdeka satuan pendidikan dapat lebih fleksibel dalam merancang kebutuhan belajar bagi para peserta didik.

"Fleksibilitas Kurikulum Merdeka menuntut inistiatif, keaktifan, dan kepercayaan diri para pendidik dalam merancang kurikulum operasionalnya sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Aku Pintar Indonesia, Integrasikan AI Berbasis Kurikulum Merdeka

Adapun dokumen yang disiapkan Kemendikbudristek untuk mempermudah para pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, seperti kurikulum operasional, modul ajar, dan dokumen lainnya melalui platform Merdeka Mengajar.

"Pendidik tidak wajib membuat dokumen baru. Perubahan kurikulum ini bukan hanya tentang administrasi, melainkan perbaikan kualitas pembelajaran," tegas Nino.

Kepala Sekolah Dasar Kemala Bhayangkari 01 Balikpapan Baharudin menjelaskan, terdapat perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Menurutnya, Kurikulum Merdeka menyiapkan ruang yang luas bagi peserta didik dalam merancang pembelajaran yang ingin dicapai bersama.

"Melalui Kurikulum Merdeka, pendidik dan peserta didik dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap asesmen. Oleh karena itu, suasana belajar jadi lebih menyenangkan," tutur Baharudin.

Baca juga: Kemendikbudristek Raih Opini WTP 10 Kali Berturut-turut, Nadiem: Alhamdulillah, Berkat Masukan dari BPK

Lebih lanjut, Baharudin mengatakan, inti dari implementasi Kurikulum Merdeka adalah metode belajar yang disesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik.

Pada 2023, terdapat rapor untuk melihat progres implementasi Kurikulum Merdeka yang dikelola oleh para guru.

"Kurikulum ini diterapkan untuk memperbaiki metode belajar para siswa agar lebih nyaman dan efisien," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com