Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alternatif Tugas Akhir Pengganti Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Kompas.com - 10/09/2023, 21:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyatakan bahwa skripsi bisa diganti dengan bentuk tugas akhir lainnya.

Bahkan mahasiswa S2 juga tak diwajibkan untuk membuat tesis. Serta mahasiswa S3 tidak diwajibkan untuk membuat disertasi. Hal ini tentu sebagai bagian dari terbitnya Permendikbud Ristek Nomor 53 Tahun 2023.

Akan tetapi, itu semua atau pelaksanaannya dikembalikan kepada perguruan tinggi masing-masing.

Pada peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akselerasi Pendidikan Tinggi, Selasa (29/8/2023), Nadiem Makarim menyebutkan ada beberapa alternatif tugas akhir yang dapat menggantikan skripsi, tesis, dan disertasi dalam rangka mempertahankan kualitas lulusan.

Baca juga: Cara Wahyu Lulus dari Unair Tanpa Buat Skripsi

Ini mengingat pengerjaan skripsi, tesis, dan disertasi memiliki beberapa limitasi berupa banyaknya waktu, tenaga, dan biaya tercurah untuk melaksanakannya.

Serta kurangnya relevansi dengan dunia kerja, memberikan tugas akhir pengganti ke mahasiswa sebagai syarat kelulusan bukanlah ide buruk.

Dilansir dari laman Inspektorat Jenderal Kemendikbud Ristek, Kamis (7/9/2023), berikut alternatif tugas akhir pengganti skripsi, tesis dan disertasi:

Bentuk tugas akhir

1. Proyek kolaboratif

Salah satu alternatif yang menarik untuk dilaksanakan adalah proyek kolaboratif. Dalam pendekatan ini, mahasiswa bekerja dalam tim dari latar belakang multidisiplin untuk menyelesaikan proyek-proyek inovatif yang relevan dengan disiplin ilmu mereka.

Proyek-proyek ini dapat mencakup penelitian, pengembangan produk atau layanan, atau bahkan solusi untuk masalah sosial yang nyata.

2. Portofolio

Adapun alternatif lainnya ialah pengembangan portofolio. Nanti mahasiswa dapat mengumpulkan karya-karya mereka selama masa studi, seperti esai, presentasi, proyek-proyek, dan prestasi akademik lainnya.

Portofolio ini dapat digunakan untuk mencerminkan pencapaian dan perkembangan mereka selama studi. Tentu saja ada batasan dan standar minimal mengenai karya apa yang bisa dimasukkan dalam portofolio.

Baca juga: Warek I: Sudah Ada Praktik di UGM Tugas Akhir Film Dokumenter

Selain dari kuantitas, kualitas pengerjaan karya harus dikawal oleh dosen pembimbing yang sedari awal studi membimbing mahasiswa.

3. Ikut magang dan praktek lapangan

Untuk alternatif lainnya yakni memasukkan pengalaman magang dan praktek lapangan sebagai pengganti tugas akhir.

Mahasiswa dapat bekerja di industri atau organisasi yang relevan dengan program studi mereka untuk mendapatkan pengalaman praktis.

Tentu saja tugas magang ini harus berbeda dengan tugas magang pengganti 20 SKS dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com