Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Ini Dampak Perceraian terhadap Anak

Kompas.com - 26/07/2023, 15:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unair

KOMPAS.com - Belakangan ini muncul pemberitaan terkait perceraian artis atau figur publik. Bahkan, tidak hanya terjadi satu atau dua kasus, tapi ada beberapa kasus perceraian artis.

Tentu, permasalahan untuk bercerai ada beragam, seperti faktor ekonomi, sosial, KDRT, dan lain sebagainya.

Meski demikian, jika terjadi perceraian antara suami dan istri maka akan berdampak pada sang anak (jika sudah memiliki anak).

Terkait hal itu, Pakar Psikologi Keluarga Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Nurul Hartini, SPsi., MKes., Psikolog., memberikan tanggapan.

Baca juga: Akademisi Unair Beberkan Penyebab Perceraian Pasangan Muda

Ia menjelaskan, perceraian biasanya karena adanya ketidakmampuan menemukan titik temu pada sebuah permasalahan pasangan.

"Sering kali sesuatu yang tidak bisa bersatu biasanya memang ada kehadiran orang ketiga. Hanya saja, sering kali memang karena munculnya perselisihan yang tidak bisa untuk saling damai," ujarnya, dilansir dari laman Unair, Rabu (26/7/2023).

Tak hanya itu, keputusan bercerai biasanya tidak melalui pertimbangan yang matang. Bagi suami dan istri, tentu berpisah jadi jalan yang tepat.

Namun, bagi anak belum tentu tepat. Sebab, tidak selamanya seseorang akan dapat pasangan yang lebih baik ketika memutuskan untuk berpisah dengan pasangan sebelumnya.

"Ketika kita bisa menghargai perbedaan dan mentoleransi kekurangan, kita harus yakin bahwa pasangan kita saat ini adalah apa yang terbaik dari Allah. Yang lain hanya fatamorgana saja," jelas Guru Besar Fakultas Psikologi Unair tersebut.

Dampak perceraian terhadap anak

Tentu, menurut Nurul Hartini, perceraian adalah hal paling tidak diinginkan dalam sebuah keluarga. Apalagi bagi sang anak.

Hal ini juga akan bergantung pada bagaimana kemampuan anak untuk beradaptasi. Tentunya, perceraian merupakan hal kompleks yang perlu ditelisik dari berbagai aspek.

"Buat anak yang tidak bisa beradaptasi dengan proses itu, tidak bisa menerima perceraian orang tuanya, pasti rasa marah, sedih, kecewa, akan terbawa terus. Pastinya akan berdampak pada perilaku," terangnya.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Biduran pada Anak, Ortu Harus Paham

Tak hanya itu saja, pada pola asuh anak, meski sudah berpisah, haruslah menjadi tanggung jawab bersama.

Walaupun komunikasi pasca perceraian dengan pasangan sudah tidak lagi intensif, komunikasi dengan anak haruslah berjalan dengan baik.

Jika orangtua tidak mampu bertanggung jawab, maka akan ada beberapa dampak negatif terjadi. Salah satunya anak kehilangan identitas, terhambatnya potensi, hingga emosi tidak stabil.

Untuk itu, anak harus diajak bicara terkait hal ini. Jangan sampai anak tahu orang tuanya ingin bercerai itu dari orang lain.

"Bahkan banyak kasus, anak baru tau ketika diundang di persidangan. Jadi anak tidak tau sama sekali," pesan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com