Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indomie Ditarik di Taiwan, Dosen UM: Ini Bahaya Konsumsi Etilen Oksida

Kompas.com - 03/05/2023, 15:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Departemen Kesehatan Taipei Taiwan ROC telah mendeteksi zat karsinogenik atau penyebab kanker pada mie instan yaitu indomie import dari Indonesia.

Pada indomie tersebut ditemukam etilen oksida zat karsinogenik di varian mie kuah ayam special.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Suara Petasan Berbahaya bagi Pendengaran Bayi

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Fatin Lailatul Badriyah menjelaskan, etilen oksida merupakan agen sterilisasi dan pestisida yang kerap digunakan pada bahan atau alat-alat yang tidak tahan dengan proses pemanasan.

Tak lupa, etilen oksida dikaitkan sebagai zat karsinogenik yang dapat memicu penyakit kanker limfoma dan leukimia.

Meski, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan mi instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, masih aman dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena kadar residu yang ada masih jauh di bawah ambang batas ketentuan BPOM.

Namun, jika dikonsumsi terus menerus tentu akan berbahaya bagi tubuh.

"Kandungan xenobiotik BTM ini termasuk etilen oksida dalam jangka panjang tentu akan membahayakan bagi kesehatan apalagi di atas ambang batas kewajaran," kata dia dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).

Fatin menjelasakn, paparan etilen oksida baru dapat menyebabkan kanker dalam jangka waktu yang panjang dan jumlah yang besar.

Contoh orang yang berisiko mengalami kanker adalah pekerja pabrik yang menggunakan etilen oksida sehingga mengalami paparan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama.

Baca juga: 10 Kampus Punya Jurusan Ilmu Komputer Terbaik di Indonesia, Ada 3 PTS

"Dampak jangka panjang jika terpapar terus menerus dan dalam jumlah besar apalagi bertahun-tahun maka bisa memicu kanker," ucap dia.

Lanjut Fatin menjelaskan, tubuh yang tidak mampu mengkompensasi akibat jumlah paparan yang tidak seimbang dengan proses detoksifikasi oleh tubuh akibat kurangnya zat antioksidan baik yang enzimatis maupun non enzimatis.

Hal tersebut menyebabkan mutasi sel yang mengarah kepada terjadinya sel kanker.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan 2023 Terfavorit, buat Referensi Daftar

"Di dalam ilmu kesehatan dan keperawatan sesuatu yang berlebihan dapat menjadikan homeostatic tidak seimbang sehingga metabolisme tubuh ditingkatan dan terjadinya gangguan pada sel, jaringan sampai organ," tukas Fatin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com