Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guest Lecturer Series FIS UNJ, Prof. Elly Tegaskan Pentingnya Pendidikan Multikultur di Sekolah

Kompas.com - 24/11/2022, 15:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan The Eurasia International Course pertemuan ketiga belas. Kegiatan ini merupakan kerja sama UNJ dan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series.

Kegiatan dilaksanakan secara secara hibrid (24/11/2022), baik secara daring melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, dan luring di Kampus A UNJ, Jakarta.

Pertemuan ketiga belas diikuti 42 mahasiswa yang hadir luring dan 89 mahasiswa hadir daring, dosen serta masyarakat umum.

Pada pertemuan ketiga belas ini, FIS UNJ menghadirkan narasumber Prof. Elly Malihah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara daring dengan mengangkat topik “Teaching Multiculturalism: Teacher and Multiculturalism Education" .

Dalam pemaparan, Prof. Elly menjelaskan pentingnya pendidikan multikultural di sekolah sebagai salah satu upaya mengelola potensi-potensi keberagaman yang ada di Indonesia agar tidak menjadi bencana bagi bangsa sendiri.

Prof. Elly berpendapat, pendidikan multikultur memiliki beberapa urgensi sehingga perlu diterapkan di sekolah.

"Pendidikan multikultur dapat menumbuhkan kesadaran bahwa kita hidup di masyarakat pasti ada perbedaan di kalangan siswa. Pendidikan multikultur dapat menumbuhkan penerimaan terhadap keberagaman," jelas Prof. Elly.

"Kemudian pendidikan multikultur dapat menumbuhkan kesetaraan pada setiap individu tanpa melihat suku, agama, dan perbedaan lain," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Elly juga menyebutkan, sekolah merupakan miniatur dari keberagaman masyarakat sehingga sekolah bisa menjadi saluran sosialisasi dari pendidikan multikultur.

 

Sekolah juga perlu dan penting melakukan kolaborasi dengan keluarga sebagai lingkungan pertama yang berinteraksi dengan siswa.

Baca juga: KIP Kuliah Gratiskan Biaya Pendidikan Mahasiswa, Ini Pesan Kemendikbud

 

"Tidak hanya penjelasan dalam kelas yang dapat dilakukan, namun bisa dengan praktik pada aktivitas sehari-hari misalnya dengan membuat kegiatan untuk menggunakan pakaian adat dari berbagai budaya ke sekolah pada kesempatan tertentu, mengenalkan dan bermain dengan alat musik daerah, dan kegiatan lain," jelasnya.

Prof. Elly juga menjelaskan, terdapat tiga ruang lingkup pendidikan multikultur yang terdiri dari Global Multiculturalism, National Multiculturalism, dan Local Multiculturalism.

"Guru sendiri memiliki peran dalam pendidikan multikultur. Guru berperan sebagai aktor, sebagai fasilitator, dan sebagai inspirator," tegas Prof. Elly.

Dalam kesempatan sama, Koordinator Pelaksana Kegiatan Rakhmat Hidayat menyampaikan, materi yang disampaikan Prof. Elly sangat erat kaitannya dengan keilmuwan beberapa prodi di Fakultas Ilmu Sosial UNJ.

Sementara itu, Dekan FIS UNJ Prof. Sarkadi juga menyampaikan, materi hari ini memberikan pemahaman dasar dan praktis kepada mahasiswa mengenai pendidikan multikultural.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com