Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Kader Lansia Perlu Ditingkatkan agar Lebih Mampu Rawat Lansia

Kompas.com - 02/11/2022, 20:35 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya, Prof. Yvonne Suzy Handajani mengaku, pelatihan kader lanjut usia (lansia) perlu dilakukan. Itu demi meningkatkan pengetahuan dan praktik perawatan kader pada masyarakat lansia.

Kader adalah penghubung utama dalam jaringan perawatan lansia, yakni menghubungkan lansia dengan layanan kesehatan dan memperkuat upaya keluarga dalam merawat lansia.

Baca juga: Kisah Ale, Wisudawan ITB dengan IPK Tertinggi 3,98

Kader direkrut dari komunitas lokal dan memahami lansia dan kebutuhannya. Mereka mudah didekati dan dipercaya oleh masyarakat.

"Maka dari itu, kolaborasi Unika Atma Jaya, Universitas Respati Indonesia (Urindo), dan Universitas Southamphon sangat baik dilakukan dalam meningkatkan kader lansia," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Dia menyebut, pelatihan kader lansia mencakup cara berkomunikasi dengan lansia dan lansia dengan demensia, cara membantu mobilitas lansia, dan cara membantu lansia dengan disabilitas.

Kemudian, cara menghindari lansia jatuh dan luka baring, upaya mendukung pengasuh untuk menghindari kelelahannya, penjelasan tentang proses penuaan dan berbagai penyakit pada lansia, serta cara mengatasi stress dan mengelola asupan gizi pada lansia.

"Adanya pelatihan kader ini tentu diharapkan dapat memberikan motivasi tinggi maka diharapkan kader lansia akan berbagi pemahaman mereka dengan pengasuh informal di lingkungannya dan menggunakan pengetahuan ini untuk mendukung para lansia dan pengasuhnya," ucap Prof. Yvonne.

Pemilihan Kelurahan Kalianyar, Jakarta, karena merupakan kelurahan yang terpadat di Asia Tenggara.

Sudah lebih dari sepuluh tahun, Kelurahan Kalianyar merupakaan wilayah binaan Unika Atma Jaya, khususnya untuk kesehatan para lansia.

Baca juga: 1 Pemain Timnas dan 2 Pemain Persebaya Masuk Kampus Ini

Hasil studi kuantitatif yang dilakukan tahun 2021 menunjukkan 59 persen lansia dengan penyakit hipertensi, 42,1 persen tidak mandiri, dan 20 persen mengalami dementia.

Studi etnografi mengungkapkan peran utama keluarga dalam memberikan perawatan bagi lansia dibutuhkan dalam kegiatan aktivitas sehari-hari, juga untuk lansia yang terbaring di tempat tidur (bedridden), atau untuk lansia yang mengalami demensia.

Asosiated Profesor from Southampton University, Dr. Elisabeth Schroder Butterfill mengatakan mengenai pentingnya peran kader lansia dari perspektif sosiologis.

Seringkali, kata dia, dukungan yang dibutuhkan keluarga didapat dari Kader PKK atau Kader Posbindu/Posyandu Lansia.

Kader melakukan pemeriksaan kesehatan setiap bulan pada lansia.

"Mereka memberikan saran untuk lansia agar tetap sehat dan aktif. Mereka mendorong lansia untuk menggunakan layanan kesehatan dan kadang-kadang mereka juga membantu mengatur atau mendistribusikan dukungan pemerintah," ucap dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com