Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli Atas Autisme, Tim Universitas Brawijaya Ciptakan Minyak Oles

Kompas.com - 22/08/2022, 20:16 WIB
Andia Christy,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Tim dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan minyak oles untuk bantu mencegah tantrum dan stres pada penyandang autisme. Minyak itu dinamakan Minyak Oles Aromaterapi (MIOPI).

Tim itu terdiri dari 5 orang. Istiani (FMIPA 2020) sebagai ketua, bersama dengan 4 anggota.

Baca juga: Korupsi Rektor Unila, Kemendikbud: Orangtua Jangan Cari Jalan Pintas Masukkan Anak ke PTN

 

Yakni, Linda Kumalasari (FISIP 2020), Sri Fatonah (FMIPA 2020), Nabila Shafa Yumna Salsabila (FMIPA 2020) dan Farah Tasya Salsabila (FIB 2021).

MIOPI merupakan produk minyak aromaterapi yang menggunakan bahan dasar alami berupa ekstrak biji kakao dan cengkih.

Minyak aromaterapi ini memiliki manfaat sebagai obat penghilang stres sekaligus mencegah tantrum pada penderita autisme

"Tujuan kami yaitu untuk mengenalkan produk MIOPI agar manfaatnya dapat dirasakan penyandang autisme untuk mengurangi gejala yang mereka rasakan dan mencegah terjadinya tantrum," ujar Istiani seperti melansir laman resmi Universitas Brawijaya, Senin (22/8/2022)

Minyak MIOPI dikemas dalam botol roll on 10 mililiter (ml) dengan harga Rp 55.000 per botol yang dapat mudah dibawa ke mana saja dan kapan saja.

Baca juga: Ramai Good Looking Jadi Syarat Masuk, Universitas Brawijaya Beri Penjelasan

Tim tidak berjalan sendiri, karena dibimbing langsung oleh dosen Fakultas MIPA, Sri Wardhani.

Sosialisasi produk juga dilakukan dengan mengunjungi 3 tempat penyandang autisme di daerah Malang, Jawa Timur, yakni Sekolah Luar Biasa (SLB) Autisme Laboratorium UM, SLB Autisme River Kids, dan SLB C Autis Negeri Kedungkandang Kota Malang.

Dia mengaku, ketidakstabilan meluapkan emosional ialah karakteristik autisme atau sering didengar dengan istilah tantrum.

Perilaku seperti halnya menangis, memukul, menendang, menjerit, melemparkan barang, bahkan membenturkan kepala merupakan luapan penyandang autisme ketika mereka mengalami tantrum.

Orangtua, kata dia, sebagai pemegang peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, tentu tidak menginginkan hal ini terjadi.

"Memang hal ini adalah persoalan yang sangat sulit dihadapi. Orangtua dipaksa untuk menghadapi keadaan, serta dipaksa untuk menerima kenyataan," jelas dia.

Baca juga: Mencari Sekolah untuk Anak dengan Autisme? Orangtua Lakukan Ini

Dengan MIOPI, tim mahasiswa UB melakukan inovasi untuk mengatasi persoalan terjadinya tantrum ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com