Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iluni UI: Pandemi dan Revolusi Digital Buat Polarisasi Kian Melebar

Kompas.com - 13/06/2022, 19:18 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Ketua Umum Ikatan Alumni (Iluni) UI Andre Rahadian mengatakan kondisi polarisasi yang tercipta saat ini semakin diperlebar dengan adanya pandemi dan revolusi digital.

Hal ini disampaikan Ketum Iluni UI pada acara Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan “Reinvensi Keindonesiaan Kita, Kepemimpinan, Keindonesiaan, dan Patriotisme dalam Indonesia Pascapandemi” di Gedung Nusantara DPR/MPR, Jakarta (11/6/2022).

“Kita melihat adanya berita bohong, saling tuding antar mereka yang berbeda pendapat di dunia maya, ujaran kebencian, labeling, framing, perilaku doxing, dan banyak lagi perilaku yang mencerai-beraikan persatuan bangsa,” kata Andre.

Ia menjelaskan, kondisi ini mendorong Iluni UI untuk turut hadir di tengah masyarakat, salah satunya melalui gerakan Kohesi Kebangsaan. Gerakan ini telah dijalankan sejak 28 Oktober 2021 lalu, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.

Sejak saat itu, Iluni UI telah mengadakan berbagai diskusi dan audiensi bersama para tokoh alumni UI untuk mencari solusi atas permasalahan polarisasi bangsa.

"Ke depan gerakan Kohesi Kebangsaan dikokohkan dalam Lembaga Forum Diskusi Salemba Iluni UI langsung di bawah Iluni UI, untuk mengawal isu kebangsaan, menjaga keindonesiaan untuk ke depan," papar Andre.

Koalisi Iluni UI di parlemen

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua MPR Arsul Sani mendorong agar ada koalisi alumni Universitas Indonesia (UI) di parlemen. Sebagai alumni UI, dia berharap UI bisa banyak mempengaruhi kebijakan pemerintah dan negara ke depan.

“Mudah-mudahan nanti bisa terbentuk koalisi alumni UI parlemen. Di sektor-sektor lainnya yang ini akan lebih menguatkan,” ujar Arsul Sani.

Baca juga: Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 Dibuka, Alumni Ajak Mahasiswa Daftar

Dia memberikan apresiasi terhadap peranan aktif Iluni UI, salah satunya Iluni Fakultas Hukum (FHUI) dalam proses legislasi di Komisi III, antara lain masukan-masukan perbaikan RUU Hukum Pidana, serta masukan melalui seminar dan FGD penyelesaian RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

“Mudah-mudahan teman-teman yang lain sesuai bidang komisi yang ada di DPR RI bisa juga memberikan masukan-masukan. Saya kira itu akan membantu kami yang bertugas di Senayan untuk bisa lebih baik lagi di dalam menghasilkan produk-produk legislasi,” ujarnya.

Anggota DPR dan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memaparkan, UI dan alumni UI telah berperan dan menentukan jalannya sejarah kebangkitan bangsa seperti pada tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998.

Dia berpendapat, saat ini Indonesia tengah berada pada kondisi untuk mencoba bangkit kembali dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

“Seperti kata Konfusius, kejayaan terbesar itu bukan tidak pernah jatuh tapi bagaimana kita bangkit setiap kali kita jatuh. Kita sudah paham apa makna dari kebangkitan itu. Saya yakin kita semua sebagai alumni UI semangat untuk menuju kebangkitan,” ucapnya.

Eddy menyoroti, saat ini kondisi demokrasi bangsa dinilai sudah sedikit melenceng dari apa yang dicita-citakan di awal. Menurutnya, saat ini terjadi polarisasi yang membelah dengan adanya saling memaki dan saling menghujat di media sosial.

Hal ini tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Untuk itu, dia mendorong UI untuk merawat kebersamaan dan keberagaman dalam kehidupan berbangsa.

Baca juga: Alumni Vokasi Ini Punya 4 Tips Usaha Sablon Penuh Cuan

“Saya berharap, bahwa UI menjadi pihak yang berada di garda terdepan untuk merawat keberagaman kita. Untuk merawat kebersamaan kita, toleransi di antara kita semua. Dan UI pihak terdepan juga untuk membawa semangat kebangkitan kita ke depannya,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com