Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Sarankan Hal Ini untuk Cegah Penularan Cacar Monyet

Kompas.com - 07/06/2022, 11:57 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus cacar monyet atau monkeypox menjadi perhatian banyak pihak belakangan ini.

Penyakit yang disebabkan karena infeksi virus langka dari hewan (zoonosis) ini sempat mewabah di Inggris pada awal bulan Mei 2022 lalu.

WHO menerima laporan kasus penyakit ini terjadi di 11 negara nonendemik lainnya.

Sementara data dari Global Change Data Lab 2022 mencatat ada 700 kasus terkonfirmasi hingga awal Juni 2022.

Melihat penularan cacar monyet antarmanusia pada wabah kali ini tergolong tinggi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Wayan Tunas Artama mengimbau kegiatan surveilans difokuskan pada fasilitas kesehatan dengan target kasus dan kelompok probabel.

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja S1 Fresh Graduate, Ayo Daftar

Perlunya pembatasan dan transportasi

Berkaca dari wabah cacar monyet di Amerika Serikat tahun 2003 silam, Prof. Wayan menekankan pembatasan dan transportasi hewan perlu dipertimbangkan dan diperketat.

Terutama dari daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut.

Sementara hewan yang diduga telah kontak dengan hewan terinfeksi perlu dikarantina serta ditangani sesuai dengan standar pencegahan dan diilakukan observasi gejala cacar monyet selama 30 hari.

"Meski penularan cacar monyet antarmanusia cukup tinggi pada kasus kali ini, masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan," terang Prof. Wayan seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (7/6/2022).

Dia menerangkan, pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang bergejala.

Adapun gejala penyakit ini pada manusia memiliki kemiripan dengan penyakit cacar.

Baca juga: Pakar Unpad: Pemerintah Perlu Kaji Kenaikan Tarif Naik Candi Borobudur

Gejala cacar monyet

Beberapa gejala yang muncul seperti demam lebih dari 38,5 derajat celcius, kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, sakit kepala.

Kemudian diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

"Masa inkubasi cacar monyet berkisar 6 hingga 13 hari," imbuh Prof. Wayan.

Dia mengungkapkan, cacar monyet merupakan penyakit zoonotik yang menular dari hewan ke manusia saat mengonsumsi atau melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com