Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKDW Yogya Gagas Inovasi Penanggulangan Bencana yang Inklusif

Kompas.com - 02/05/2022, 13:47 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mendukung diadakannya "Pameran dan Workshop IDEAKSI: Ide Inovasi Aksi Inklusi dalam Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana".

Hal ini merupakan salah satu bentuk peran aktif Centrino UKDW dalam menciptakan generasi yang sadar inklusivitas.

IDEAKSI sendiri merupakan kompetisi inovasi penanggulangan bencana yang berfokus pada kelompok rentan gelaran Yakkum Emergency Unit (YEU).

Dalam program "Community-Led Innovation Partnership" yang didukung Elrha, Start Network, dan ADRRN Tokyo Innovation Hub serta didanai oleh FCDO, YAKKUM Emergency Unit (YEU) menginisiasi rangkaian IDEAKSI sejak Januari 2021.

Baca juga: Beasiswa Microcredential bagi Guru PAUD-SD Diperpanjang, Cek Syaratnya

Berikan solusi inklusif bagi masyarakat

Tim inovator lokal didukung baik finansial dan nonfinansial untuk mengembangkan solusi yang inklusif untuk menjawab tantangan masyarakat dalam rangka meningkatkan aksesibilitas, akuntabilitas, dan inklusi difabel maupun lanjut usia dalam kesiapsiagaan bencana dan respons kemanusiaan melalui inovasi berbasis komunitas.

Pada kesempatan ini, IDEAKSI berkolaborasi bersama 10 tim inovator lokal dalam mewujudkan ide inovasi-inovasi yang inklusif dalam penanggulangan bencana untuk kelompok difabel, lansia, dan kelompok paling rentan lainnya.

IDEAKSI diharapkan menjadi pintu hadirnya inovasi yang bersifat inklusi dalam rangka penanggulangan bencana di Indonesia.

Rektor UKDW Henry Feriadi menyampaikan acara ini menarik karena menunjukkan ide-ide inovatif untuk desain inklusi dalam kebencanaan.

"Biarlah acara ini bisa menjadi proses pembelajaran sekaligus memberikan dukungan bagi inovasi-inovasi untuk kesetaraan, serta meningkatkan kesadaran kita tentang kebencanaan," terang Henry Feriadi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (2/5/2022).

Baca juga: UPN Jogja Buka Seleksi Mandiri, Ada Jalur Bela Negara

Ciptakan proyek inovasi tanggap bencana yang inklusif

Menurutnya, UKDW memiliki beberapa fakultas yang concern terhadap kebencanaan seperti Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) serta Fakultas Kedokteran.

Sementara itu, Kepala Centrino UKDW Winta T. Satwikasanti mengatakan, tim Merapi Rescue Community (MRC) berbasis relawan yang diketuai Lesto Prabhancana Kusumo didampingi tim UKDW mengembangkan proyek inovasi 'Sistem Jalur Pandu Evakuasi Berbasis Visual dan Suara dalam Mitigasi Bencana'.

Proyek tersebut mencangkup dua inovasi yaitu sistem pandu ke titik kumpul yang inklusif dan sistem identifikasi disabilitas di rumah warga rawan bencana.

Inovasi tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman tim MRC dan warga bahwa saat erupsi terjadi, listrik akan padam dan kondisi gelap memberikan kepanikan terhadap masyarakat.

Baca juga: Guru Besar Unesa Beberkan Kiat Hindari Plagiarisme

Di situasi panik, prosedur evakuasi atau tanda evakuasi cenderung dilupakan sehingga diperlukan sebuah sistem pandu evakuasi yang bisa digunakan secara intuitif dan sebagai produk pendukung sehari-hari.

"Terdapat 3 jenis tiang dalam sistem pandu yaitu tiang pandu, tiang pantau, dan tiang titik kumpul. Dimana setiap tiang dilengkapi lampu penerangan dan sensor yang dengan menggunakan sumber listrik mandiri dari panel surya. Di kondisi gelap, sensor cahaya mengaktifkan keseluruhan sistem penerangan dan sinyal suara," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com