Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GeNose UGM Deteksi Covid-19 hingga 12 Ribu Orang per Hari

Kompas.com - 29/12/2020, 08:40 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu unit GeNose hasil inovasi UGM bisa melakukan tes Covid-19 dengan hembusan nafas sebanyak 12 ribu orang per hari, dengan biaya tes yang relatif terjangkau.

"Lewat hembusan nafas, GeNose sudah bisa mendeteksi Covid-19 sangat cepat sekitar 2 menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya," kata Menristek Bambang Brodjonegoro, melansir laman UGM, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: GeNose UGM Dapat Izin Edar, Biaya Tes Cuma Rp 15-25 Ribu

Sejak Maret 2020, kata Bambang, alat GeNose C19 ini terbukti memiliki tingkat sensitivitas 90 persen dan spesifisitas hingga 96 persen. Satu unit Genose C19 juga dibayar tidak terlalu mahal, hanya merogoh kocek sebesar Rp 62 juta.

Bambang mengatakan, sebanyak lima ribu unit GeNose C19 telah siap didistribusikan pertengahan bulan Februari 2021. Alatnya ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Bambang mengaku, saat ini GeNose C19 telah digunakan di sejumlah rumah sakit. Beberapa diantaranya adalah RS Bhayangkara Yogyakarta, RS Karyadi Semarang, RS Moewardi Solo, dan RS UNS.

Kehadiran alat ini sangat diapresiasi oleh Bambang. Sebab, GeNose C19 dapat memperkuat sistem surveillance 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment.

Selain itu, gerakan 3 M tetap perlu dilakukan yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak guna meminimalkan penyebaran virus corona baru.

Dia menekankan, Indonesia perlu punya kemandirian dalam melakukan testing dan monitoring, terutama untuk skrining Covid-19. Kalau untuk testing tidak lain kita lakukan dengan PCR yang merupakan gold standar.

"Namun, untuk skrining di sini, kemampuan kita dituntut melakukan inovasi melahirkan alat yang bisa melakukan skrining dalam waktu cepat, relatif nyaman, dan tingkat akurasi tinggi," jelas dia.

Inovasi GeNose dorong pemulihan ekonomi

Dia berharap, dengan adanya inovasi ini dapat mendorong pemulihan ekonomi. Dengan demikian, inovasi yang dihasilkan tidak hanya mendukung sektor kesehatan, tetapi juga dapat menunjang upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi.

"Dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi inovasi alat kesehatan. Selain itu, menghemat anggaran belanja untuk keperluan rapid test Covid-19 dan mendorong pertumbuhan inovasi bernilai ekonomi tinggi," jelas Bambang.

Baca juga: Pakar UGM: Temuan Baru Covid-19 Belum Tentu Berbahaya

Tahap berikutnya, lanjut dia, mempercepat proses deteksi orang terinfeksi Covid-19, membantu mitigasi risiko penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah.

Lalu membangun kepercayaan publik bahwa industri dalam negeri mampu memproduksi karya inovasi anak bangsa.

"Terima kasih kepada tim peneliti UGM dalam membantu penanganan Covid-19 khususnya 4T. Kita harapkan hilirisasi berjalan mulus dan didukung Kemenkes supaya inovasi anak bangsa difasilitasi dan didukung juga oleh Satgas Covid-19," terang Bambang.

Salah satu anggota tim pengembangan GeNose, Dian Kesumapramudya Nusantara mengatakan, saat ini telah diproduksi 100 unit GeNose C19 yang semuanya telah terjual.

Selanjutnya akan kembali memproduksi 100 unit lagi di tahap selanjutnya dengan bantuan Kemenritek/BRIN.

"Insya Allah dengan bantuan beberapa institusi dan filantropi akan produksi sekitar 2 ribu akhir Januari dan 5 ribu pertengahan Februari dan targetnya bisa 10 ribu," jelas Dian.

Baca juga: GeNose: Alat Pengendus Covid-19 Inovasi Anak Bangsa

Dengan produksi yang semakin meningkat, diharapkan GeNose dapat didistribusikan lebih luas lagi. Dengan begitu, bisa membantu penanganan Covid-19 terutama dalam deteksi cepat virus corona saat tracing dan tracking.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com