Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] WN Rusia Dideportasi karena Bantu Tangkap Mafia Narkoba

Kompas.com - 15/05/2024, 19:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video warga negara (WN) Rusia berinisial AK mengaku dideportasi dari Indonesia karena membantu polisi mengungkap mafia narkoba.

AK mengatakan, telah memiliki dokumen lengkap dan sah, serta tidak melakukan pelanggaran hukum apa pun.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video WN Rusia mengaku dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Senin (13/5/2024):

Mohon perhatian kpd Yth Bpk. Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum & HAM utk memeriksa kembali perihal deportasi paksa oleh Imigrasi atas Arthem Kotukhov WNA asal Rusia yg selama ini telah banyak bantu polisi tangkap para mafia narkoba di Bali. Terimakasih.

 

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (13/5/2024), mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (13/5/2024), mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba.

Penelusuran Kompas.com

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Panjaitan menjelaskan, WN Rusia berinisial AK dideportasi bukan karena membantu menangkap mafia narkoba.

Ia dideportasi karena tidak memiliki dokumen resmi pada 2020.

Kemudian, pada 2021 kembali dideportasi karena alamat pada dokumen yang disertakan tidak sesuai dengan alamat tinggalnya di Bali.

Terkait klaim membantu mengungkap mafia narkoba, Jansen mengatakan bahwa itu hanya pengakuan sepihak dari AK.

"Kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan pernyataan sepihak yang bersangkutan dalam video tersebut, mari kita bersama jaga keamanan Bali agar tetap ajeg dan shanti," kata Jansen, pada Selasa (14/5/2024), seperti diberitakan Tribunnews.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Pramella Y Pasaribu mengatakan, AK terbukti melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Yang bersangkutan melanggar UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Pasal 75, yang bersangkutan tidak melakukan perubahan status alamat sebagai izin tinggalnya," kata Pramella, pada Selasa (14/5/2025), dikutip dari Tribunnews.

Ia juga melanggar Pasal 71 UU Keimigrasian mengenai kewajiban WN asing, seperti memberikan keterangan soal perubahan status alamat serta memperlihatkan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau izin tinggal.

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar telah melakukan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi ke negara asalnya dan dilakukan penangkalan.

Kesimpulan

Narasi mengenai pengakuan WN Rusia yang dideportasi karena membantu menangkap mafia narkoba merupakan hoaks.

WN Rusia berinisial AK dideportasi karena tidak memenuhi kewajiban melaporkan perubahan status alamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com