Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Kompas.com - 13/05/2024, 18:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar peringatan bagi warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura mengenai bahaya gelombang panas.

Narasi di media sosial menyebutkan, gelombang panas akan mencapai suhu 40 sampai 50 derajat celcius.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Peringatan gelombang panas yang melanda Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (12/5/2024):

Bahaya gelombang panas
Peringatan bagi warga Indonesian/Malaysia/Singapura
*Bersiaplah untuk gelombang panas berikutnya* Antara 40 dan 50 °C. Selalu minum air bersuhu ruangan secara perlahan.
Hindari minum air dingin atau es !

Saat ini negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura sedang mengalami “gelombang panas”.

Ini adalah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan

Peringatan tersebut disertai saran untuk menghindari minum air dingin karena dapat mengakibatkan stroke, tunggu 30 menit untuk mandi atau cuci tangan setelah terkena sinar matahari, dan menghindari mandi air panas.

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (12/5/2024), mengenai peringatan gelombang panas yang melanda Indonesia.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Minggu (12/5/2024), mengenai peringatan gelombang panas yang melanda Indonesia.

Penelusuran Kompas.com

Gelombang panas melanda sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara, pada awal Mei 2024.

Seperti dilaporkan Associated Press, Kamboja mencapai suhu 43 derajat celcius yang merupakan suhu terpanas dalam 170 tahun terakhir.

Kemudian, suhu di Myanmar mencapai 48,2 derajat celcius dan di Bangkok, Thailand, suhu terpanas mencapai 40 sampai 50 derajat celcius.

Direktur Earth Observatory Singapura Benjamin Horton yang mempelajari fenomena alam seperti perubahan iklim, mengatakan, ada tiga faktor penyebab gelombang panas.

Pertama, fenomena iklim yang terjadi secara alami, yakni El Nino. Faktor kedua, peningkatan suhu global, dan ketiga, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Kendati demikian, Indonesia tidak terdampak gelombang panas.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com