KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, sedikitnya ada 12.547 konten hoaks yang beredar sepanjang Agustus 2018 sampai Desember 2023.
Konten hoaks yang beredar mencakup berbagai isu, beberapa di antaranya seperti kesehatan, penipuan, pemerintahan, dan politik.
Dalam lima tahun terakhir, hoaks seputar kesehatan mendominasi akibat adanya pandemi Covid-19.
Sedikitnya ada 2.357 konten hoaks seputar kesehatan yang ditemukan. Selain soal Covid-19, banyak informasi menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
Sementara konten hoaks seputar pemerintahan lebih banyak berupa akun palsu lembaga, pejabat pemerintah pusat dan daerah.
Sementara konten hoaks yang memuat penipuan biasanya berkedok rekrutmen, tautan phishing, akun dan nomor palsu, pemberian bantuan sosial, dan hadiah.
Pemilihan Umum (Pemilu) juga memengaruhi angka hoaks politik yang beredar.
Sedikitnya ditemukan 1.628 konten hoaks berkaitan dengan partai politik, kandidat dan proses pemilu.
Sebagai tindakan, Kominfo melakukan pemutusan akses terhadap sebaran konten terkait.
"Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat," tulis Kominfo melalui siaran pers pada Selasa (2/1/2024).
Berikut temuan hoaks periode Agustus 2018 sampai Desember 2023 berdasarkan kategorinya.