KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebutkan, banyak pusat perbelanjaan atau mal megah dibangun di Bekasi, meski perekonomian warganya sulit.
Dilansir Kompas.com, hal itu disampaikan Muhaimin saat berbicara di depan hadirin Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/12/2023).
Menurut Muhaimin, negara maju itu bukan yang terlihat mentereng, tetapi yang berhasil menyejahterakan rakyatnya.
"Jangan kayak orang Bekasi, di sini malnya banyak megah-megah, tapi cuma lihat sambil muter. Jalan-jalan ke mal muter saja, terus anaknya bilang, 'Cuma lihat-lihat dong, Bu?' Lah iya, orang dompetnya kempis," kata Cak Imin, berkelakar.
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa sejumlah indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan warga Bekasi.
Dilansir Kompas.com, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi masuk dalam 10 daerah di Indonesia dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 dengan angka tertinggi.
UMK Kota Bekasi 2024 adalah yang tertinggi se-Indonesia, yaitu Rp 5.434.430. Sementara itu, UMK Kabupaten Bekasi 2024 adalah yang terbesar ketiga di Indonesia, yaitu Rp 5.219.263.
Kemudian, merujuk publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2018-2022, perekonomian Kabupaten Bekasi adalah yang terbesar di Jawa Barat.
PDRB Kabupaten Bekasi 2018-2022:
Sementara itu, berdasarkan PDRB 2018-2022, Kota Bekasi masih masuk 10 besar perekonomian terbesar di Jawa Barat.
PDRB Kota Bekasi 2018-2022:
Meski memiliki kontribusi tinggi dalam PDRB Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Bekasi juga tidak lepas dari persoalan kemiskinan.
Menurut data BPS Jawa Barat, jumlah penduduk miskin Kota Bekasi pada 2021 adalah 144.100 jiwa (4,74 persen).
Pada 2022, jumlah tersebut turun menjadi 137.390 jiwa (4,43 persen) dan kembali turun pada 2023 menjadi 129.400 jiwa (4,10 persen).
Sementara itu, jumlah penduduk miskin Kabupaten Bekasi pada 2021 adalah 202.700 jiwa (5,21 persen). Pada 2022, jumlah tersebut turun menjadi 201.100 jiwa (5,01 persen) dan mengalami peningkatan pada 2023 menjadi 204.100 jiwa (4,93 persen).
Adapun menurut Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, terdapat 3.961 warga Kabupaten Bekasi yang dikategorikan sebagai penduduk miskin ekstrem berdasarkan pencocokan data lapangan.
Pencocokan data dilakukan petugas dari tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan pekerja sosial masyarakat dengan mengacu data terpadu kesejahteraan sosial tahun 2022.
Indikator penduduk miskin ekstrem ditentukan berdasarkan pengeluaran harian, yakni warga dengan pengeluaran di bawah 1,9 dolar AS atau setara Rp 11.941,1 per kapita per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.