Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Hoaks soal Luhut, Dikabarkan Meninggal dan Mundur dari Kabinet

Kompas.com - 06/11/2023, 08:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dikabarkan sakit sejak awal Oktober lalu.

Kondisi kesehatan politikus berusia 76 tahun itu menurun karena kelelahan dan menjalani perawatan di Singapura.

Selama dirawat, posisi Luhut digantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk sementara waktu.

Kini kondisi Luhut dikabarkan membaik. Pada Sabtu (4/11/2023), melalui akun Instagramnya, Luhut menuliskan bahwa ia sudah diizinkan memegang ponsel untuk sejenak melihat pekerjaan.

Sementara itu, di media sosial muncul berbagai informasi keliru mengenai Luhut, seperti dikabarkan meninggal dan mundur dari jabatan Menko Marves.

Berikut ini Tim Cek Fakta Kompas.com merangkum sejumlah hoaks yang mencatut nama Luhut.

Hoaks Luhut meninggal

Sebuah konten di media sosial mengeklaim, Luhut meninggal dunia pada 7 Oktober 2023.

Setelah ditelusuri, kabar tersebut tidak benar. Sebab, pada 9 Oktober, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, kondisi kesehatan Luhut berangsur membaik.

Menurut Sandiaga, Luhut harus menjalani perawatan karena kelelahan.

Hal senada diungkapkan juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi. Ia mengatakan, dokter meminta Luhut beristirahat untuk memulihkan kesehatan. 

Selengkapnya baca di sini.

Kabar Luhut kritis di rumah sakit

Selain itu, muncul kabar bahwa Luhut dalam kondisi kritis saat menjalani perawatan di Singapura.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh juru bicara Luhut, Jodi Mahardi. Ia mengatakan, kondisi Luhut terus membaik selama dirawat di Singapura.

Adapun foto yang dipakai dalam unggahan narasi merupakan hasil rekayasa. Sosok pasien yang diklaim kritis bukan Luhut.

Selengkapnya baca di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com