Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten mengeklaim, Partai Demokrat dikeluarkan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Koalisi itu mengusung pasangan bakal calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut konten tersebut, Demokrat dikeluarkan dari koalisi karena mengumbar aib Prabowo. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim Demokrat dikeluarkan dari Koalisi Indonesia Maju dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada Senin (23/10/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
Bongkar Aib Prabowo
Demokrat Di Usir Dari Koalisi
Narasi itu disertai video berdurasi 10 menit 13 detik yang telah ditonton lebih dari 650 kali.
"Andi Arief membongkar alasan mengapa calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto tidak kunjung mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU),"
"Andi menyebut, ternyata ada pihak tetrentu yang memaksakan kehendak hingga Prabowo belum ke KPU," kata narator video.
Setelah ditelusuri, narator video membacakan artikel Republika.co.id, 21 Oktober 2023, berjudul "Andi Arief Bongkar Alasan Mengapa Prabowo tak Kunjung Daftar ke KPU".
Artikel itu memberitakan pernyataan Andi Arief soal alasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak kunjung mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut dia, ada paksaan dari pihak tertentu kepada Prabowo. Akan tetapi, Andi tidak menjelaskan bentuk atau asal paksaan itu.
Sementara, tidak ditemukan bukti bahwa Partai Demokrat dikeluarkan dari koalisi.
Dilansir Kompas.id, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir saat pengumuman bakal cawapres, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (22/10/2023).
Prabowo mengumumkan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.