Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Limbah Nuklir Jepang adalah Agenda Pemusnahan Bahan Pangan

Kompas.com - 15/09/2023, 11:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video siaran berita pencemaran laut Malaysia, beredar di media sosial. Video itu dikaitkan dengan kontroversi air limbah yang dikelola pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video berita perubahan warna air laut di Malaysia, diunggah oleh akun Facebook ini pada Sabtu (9/9/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.

Terdapat aksara Mandarin dan alfabet dalam video berdurasi 1 menit 29 detik tersebut. Berikut teks yang tertera:

IKAN MATI, LAUT BERTUKAR WARNA, PENDUDUK MOHON PENYELESAIAN SEGERA

Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Sabtu (9/9/2023), berita perubahan warna air laut di Malaysia yang dikaitkan dengan limbah.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Sabtu (9/9/2023), berita perubahan warna air laut di Malaysia yang dikaitkan dengan limbah.
Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar siaran yang diunggah di Facebook.

Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video akun Facebook ini pada 28 Agustus 2023.

Akun Facebook tersebut merupakan akun bercentang biru milik televisi swasta Malaysia, Berita RTM.

Tangkapan layar pencarian gambar di Google Lens, menampilkan video di akun Facebook televisi swasta Malaysia, Berita RTM.Google Lens Tangkapan layar pencarian gambar di Google Lens, menampilkan video di akun Facebook televisi swasta Malaysia, Berita RTM.
Versi video dengan menampilkan pembawa berita dengan setelan biru muda dan bendera Malaysia, diunggah pada 28 Agustus 2023.

Dalam video tersebut, pembawa berita mengabarkan mengabarkan soal ribuan ikan di perairan Teluk Bahang, Malaysia yang muncul ke permukaan laut.

Sebagian air laut di Teluk Bahang juga mengalami perubahan warna menjadi coklat.

Pemberitaan lanjutan soal kondisi air laut di Teluk Bahang juga disiarkan kanal YouTube Berita RTM, yang meminta pemerintah segera mencari penyebab perubahan warna air laut di wilayah tersebut.

Dilansir Bharian.com, Departemen Lingkungan Hidup Malaysia melakukan pengamatan visual lalu menemukan adanya bintik-bintik merah populasi alga.

Sejauh ini, tidak ditemukan pencemaran di Teluk Bahang. Perubahan warna disebabkan karena kepadatan sel fitoplankton yang menimbulkan ledakan populasi alga.

Perubahan warna air tidak disebabkan karena limbah.

Kesimpulan

Video berita perubahan warna air laut di Malaysia disebarkan dengan konteks keliru.

Video itu tidak ada kaitannya dengan kontroversi air limbah yang dikelola pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang.

Perubahan warna air di Teluk Bahang disebabkan meningkatnya populasi alga, yang mengakibatkan kematian ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com