Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah Debu Bermuatan Magnet Bukti Adanya "Chemtrail"?

Kompas.com - 13/09/2023, 13:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial memuat narasi soal debu bermuatan magnet dan dikaitkan dengan chemtrail.

Chemtrail dipercaya sebagai bentuk penyebaran zat kimia di udara.

Pria dalam video di akun X (dulu Twitter) ini, mengetes debu pada mobilnya, lalu menunjukkan bahwa debu itu memiliki kekuatan magnet karena menempel pada logam.

Video lain yang beredar di Facebook menampilkan seseorang melakukan percobaan serupa dengan menempelkan logam di debu kaca jendelanya.

Mobil dan jalanan di sejumlah wilayah di Inggris diselimuti debu dari Sahara.

Namun klaim di media sosial menyebutkan, debu bermuatan magnet itu bersumber dari chemtrail, yang kemudian dikaitkan dengan agenda perubahan iklim.

"Bukan debu yang tertiup ke sini dari Sahara kecuali Anda yakin magnet dapat menarik pasir. Bahan kimia tersebut digunakan oleh mafia modifikasi cuaca untuk melanjutkan agenda perubahan iklim mereka dan meracuni dunia kita," tulis akun Facebook ini, pada Minggu (9/9/2023) dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Lantas, benarkah debu bermuatan magnet bukti adanya chemtrail?

Sumber debu

Debu menutupi trotoar dan mobil di sejumlah wilayah Inggris, seperti Worcester, Stourbridge, Wolverhampton dan Shropshire.

Dilansir BBC, penyebab fenomena tersebut adalah angin kencang yang membawa material debu dari Sahara sampai ke atmosfer.

Material tersebut berada di udara sampai bercampur bersama hujan yang kemudian turun di wilayah lain, salah satunya Inggris.

"Dalam beberapa hari terakhir, alih-alih melintasi Atlantik menuju Brasil, (material debu Sahara) malah menuju ke utara menuju kami dan Inggris," kata Liz Bentley dari Royal Meteorological Society.

Kandungan debu Sahara

Debu Sahara mengandung sejumlah mineral magnet alami. Fakta bahwa debu yang terbawa sampai Inggris dapat menempel pada logam tidak membuktikan adanya chemtrail.

Direktur Pusat Lingkungan Hidup, Magnetisme, dan Palaeomagnetisme, Universitas Lancaster Barbara Maher mengatakan, karakteristik warna merah debu Sahara menunjukkan adanya sejumlah kecil hematit, yakni mineral bermagnet lemah.

"Debu Sahara yang tertiup angin mengandung campuran partikel yang terangkat dari permukaan tanah Afrika (utara), dan juga bercampur dengan polusi udara antropogenik saat debu tersebut tertiup ke barat laut menuju Eropa dan Inggris," kata Maher, dikutip dari Reuters.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com