Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Geledah Rumah Cak Imin, KPK Temukan Uang Rp 500 Miliar dan Dokumen Rahasia

Kompas.com - 12/09/2023, 19:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, pada 10 September 2023.

Dalam unggahan itu disebutkan, KPK menemukan uang tunai Rp 500 miliar dan dokumen rahasia. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Adapun Cak Imin diperiksa oleh KPK, pada Kamis (7/9/2023), sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tahun 2012.

Dalam kasus tersebut KPK telah menetapkan tiga tersangka yang terdiri atas dua penyelenggara negara dan seorang pihak swasta.

Narasi yang beredar

Narasi soal KPK menemukan uang Rp 500 miliar dan dokumen rahasia di rumah Cak Imin muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 2 menit 4 detik pada 10 September 2023 dengan keterangan demikian:

GEGER PAGI INI II RUMAH CAK IMIN DIG£LEDAH, KPK T£MUKAN 500 MILYAR UANG TUNAI & DOKUMEN RAHASIA

Tangkapan layara Facebook narasi yang menyebut KPK menemukan uang Rp 500 miliar dan dokumen rahasia di rumah Cak IminAkun Facebook Tangkapan layara Facebook narasi yang menyebut KPK menemukan uang Rp 500 miliar dan dokumen rahasia di rumah Cak Imin

Penelusuran Kompas.com

Setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi KPK menemukan uang Rp 500 miliar dan dokumen rahasia di rumah Cak Imin.

Video tersebut lebih banyak menampilkan pernyataan Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Chairul Fadhly di kanal YouTube Metro TV ini.

Dalam video, Chairul Fadhly membenarkan soal tim penyidik KPK menggeledah di Gedung Kemenaker.

Menurutnya, KPK melakukan penggeledahan di salah satu unit ruangan yang menangani urusan terkait pekerja migran.

Kendati begitu, Chairul mengaku tidak mengetahui secara detail terkait penggeledahan tersebut.

Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal KPK menggeledah rumah Cak Imin. Saat ini ia masih berstatus sebagai saksi. 

Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (7/9/2023), KPK menggeledah kediaman mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kemenaker 2012, Reyna Usman, di Jalan Tunon, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. 

Namun, hasil penggeledahan belum dijelaskan kepada publik. Kepala Lingkungan Desa Buduk, Bagus Murda mengatakan, salah satu barang yang disita yakni satu lembar kuitansi pembayaran senilai Rp 10 juta. 

Kesimpulan

Narasi soal KPK menemukan uang Rp 500 miliar dan dokumen rahasia di rumah Cak Imin adalah hoaks.

Video tersebut lebih banyak menampilkan pernyataan Kepala Biro Humas Kemenaker Chairul Fadhly soal penggeledahan yang dilakukan KPK di Kemenaker.

Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal KPK menggeledah rumah Cak Imin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

Hoaks atau Fakta
Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Euthanasia di Jerman Wajib Vaksin Dosis Lengkap

[HOAKS] Euthanasia di Jerman Wajib Vaksin Dosis Lengkap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com