Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2023, 11:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten yang beredar di media sosial mengeklaim, seluruh aset milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disita untuk mengganti kerugian negara.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Konten yang mengeklaim seluruh aset SBY disita untuk mengganti kerugian negara dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (6/9/2023).

Berikut narasi yang dibagikan:

Seluruh Aset SBY Disita Demi Ganti Kerugian Negara
Aparat Lakukan Ini

Narasi itu disertai video berdurasi 10 menit 12 detik yang telah ditonton lebih dari 26.000 kali.

Gambar thumbnail video menunjukkan tiga orang polisi mengecek beberapa mobil sedan. Mobil-mobil tersebut diberi tanda garis polisi.

Hoaks, seluruh aset SBY disita untuk ganti kerugian negaraScreenshot Hoaks, seluruh aset SBY disita untuk ganti kerugian negara

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, gambar thumbnail video bukan menunjukkan mobil atau aset SBY disita.

Foto serupa ditemukan di artikel Jawa Pos, 4 Oktober 2021, berjudul "Polresta Malang Kota Amankan Puluhan Kendaraan untuk Balapan Liar".

Mobil sedan dalam gambar tersebut adalah bagian dari 17 kendaraan roda empat yang disita Polresta Malang Kota karena digunakan untuk balapan liar.

Tangkapan layar artikel Jawa Pos, Polresta Malang Kota sita puluhan kendaraan untuk balapan liarScreenshot Tangkapan layar artikel Jawa Pos, Polresta Malang Kota sita puluhan kendaraan untuk balapan liar

Sementara, narasi dalam video itu bersumber dari artikel opini yang dimuat Seword, 13 Oktober 2018, berjudul "SBY, Presiden Terlicik Setelah Soeharto".

Dalam artikel itu, penulis mengutip laporan media asal Hong Kong, Asia Sentinel. Laporan tersebut mengaitkan SBY dengan skandal Bank Century.

Kendati demikian, Asia Sentinel telah mengakui bahwa berita yang ditulis oleh kepala editornya, John Berthelsen, adalah sebuah berita yang tidak memenuhi kaidah jurnalistik.

Selain meminta maaf kepada SBY, Asia Sentinel juga telah menarik berita tersebut.

"Kami menyadari bahwa kami tidak mencari konfirmasi dari orang-orang yang namanya ditayangkan di artikel. Artikel itu tak berimbang dan menciderai praktik jurnalisme. Artikel itu juga memuat headline yang menghasut dan tidak adil bagi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono," demikian pernyataan Asia Sentinel, dilansir Kompas.com, 20 September 2018.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com