MAGELANG, KOMPAS.com - Dari sekian banyak relief yang terpahat di Candi Borobudur, relief Karmawibhangga menjadi salah satu yang menyimpan misteri.
Relief yang berada di kaki Candi Borobudur itu ditutupi oleh batu. Hanya empat panil yang saat ini bisa dilihat. Padahal, di Candi Borobudur terdapat 160 panel relief Karmawibhangga.
Dalam buku berjudul Mengungkap Makna Relief Karmawibhangga (2012) yang diterbitkan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB), dijelaskan bahwa saat Candi Borobudur ditemukan pada 1814 kondisi Relief Karmawibhangga sudah dalam keadaan tertutup batu.
Bahkan pada masa itu tidak ada yang tahu ada relief di kaki Candi Borobudur.
Baca juga: Cerita Werdi Mencocokkan dan Susun Batu Saat Pemugaran Candi Borobudur pada 1973...
Hingga akhirnya, pada 1885 ketua Archaelogische Vereeniging, Ir Ijzerman secara tidak sengaja menemukan relief Karmawibhangga saat berkunjung ke Candi Borobudur.
Relief tersebut ditemukan pada kaki Candi Borobudur yang telah tertutup oleh struktur batu selasar dan undag.
Begitu mengetahui ada relief di kaki Candi Borobudur, Ijzerman memerintahkan untuk membuka batu yang menutupinya dan ditemukan 160 panil Karmawibhangga.
Untuk kepentingan dokumentasi, 160 panil tersebut lantas dipotret oleh fotografer asal Indonesia bernama Kasijan Cephas.
Namun, setelah selesai didokumentasi, batuan yang menutupi relief kembali dipasang.
Diduga, batu tersebut kembali dipasang karena alasan teknis yaitu berfungsi sebagai penyangga konstruksi candi. Total ada 13.000 meter kubik batu yang menutupi Relief Karmawibhangga.
Baca juga: Misteri Keberadaan Kepala Arca Buddha Candi Borobudur